Akibat Migor Langka, Pedagang Jipang Ini Terpaksa Keliling Daerah Hingga Kerja Sampingan

Hendrik seorang pedagang Jipang yang berasal dari Gerogot

TANJUNG, Klikkalsel.com – Kebijakan Pemerintah untuk penurunan harga minyak ternyata menjadi permasalahan serius pedagang yang membutuhkan minyak dengan jumlah besar.

Salahsatunya seorang pedangang Jipang, Hendrik warga asal Gerogot menceritakan perjuangannya mencari minyak goreng untuk membuat Jipang.

Diketahui, Jipang merupakan jenis makanan ringan tradisional yang terbuat dari beras atau beras ketan.

Ia menjelaskan barang dagangannya berbeda dengan produk lain yang hanya menggunakan sedikit minyak. Itulah alasan Hendrik membutuhkan banyak minyak goreng.

“Habis dimasak minyaknya langsung hilang, langsung menyerap bersama adonan dan langsung kering,” tuturnya di Pasar Tanjung, Selasa (22/2/2022).

Hendrik menceritakan bahwa ia membutuhkan minyak goreng hingga 100 liter perhari, namun dikarenakan langkanya minyak mengharuskan ia mengurangi produksi usahanya.

“Secukupnya saja minyaknya, kalau habis stop (produksi),” ucapnya.

Baca Juga : Harga Minyak Goreng Tetap Tinggi, Dewan Kalsel Bakal Sidak ke Produsen

Baca Juga : Tolak Permenaker Tentang JHT Aliansi Pekerja Buruh Banua Turun ke Jalan

Sehingga Hendrik diharuskan mencari minyak goreng dengan harga yang sesuai keliling berbagai tempat.

“Keliling Indomaret, Alfamidi hanya dapat dua liter satu orang, paling banyak dapat hanya 50 liter,” tuturnya.

Akibat dari langkanya minyak goreng mengharuskan Hendrik untuk mencari pekerjaan sampingan lain.

“Saya sementara ngampas sambil mencari (minyak goreng) kalau cocok harga dibeli, kalau tidak ada cuma ngampas saja,” katanya.

Hendrik mengharapkan kondisi minyak kembali menjadi stabil, “tidak apa mahal yang penting ada barangnya, daripada murah tapi langka sama saja bohong,” pungkasnya. (Dilah)

Editor: Abadi