Ada Murid dan Guru Terpapar Covid-19, PTM SDN Pengambangan 8 Ditunda 10 Hari

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Banjarmasin baru selama lima hari dilaksanakan di Banjarmasin, Namun beberapa kasus baru Covid-19 di lingkungan sekolah kembali ditemukan.

Baru beberapa waktu lalu ditemukan adanya salah seorang guru di SMPN 33 Banjarmasin yang terpapar Covid-19 di awal pelaksanaan PTM di Banjarmasin.

Kali ini rupanya kasus Covid-19 kembali menghinggapi salah seorang guru SD di Banjarmasin.

Salah satu guru di SDN Pengambangan 8 baru-baru ini diketahui terpapar Covid-19 beserta satu orang murid di SDN Pengambangan tersebut.

Hal tersebut pun dibenarkan Kepala Sekolah SDN Pengambangan 8, Rusmina, bahwa ada salah seorang siswa kelas IV dan satu orang guru yang terkonfirmasi positif. Guru dan siswa tersebut adalah orangtua dan anak.

“Sesuai hasil swab antigen siswa dinyatakan positif. Memang sakitnya kearah gejala Covid-19. Sehingga untuk jaga-jaga kita tutup sementara tanggal 26 Juli mendatang,” ujarnya, Jumat (16/7/2021).

Rusmina juga menceritakan, kronologi awal mula siswa dan guru bersangkutan dinyatakan positif Covid-19. Mulanya pada hari pertama PTM 12 Juli, siswa dan guru tersebut sempat turun ke sekolah dan masih terlihat segar bugar.

Kemudian pada malam harinya, mereka sekeluarga pergi membesuk mertuanya yang lagi sakit. Setelah hari berikutnya, si anak (siswa) dan ibunya mulai merasakan tidak enak badan.

“Siswa dan ibunya dikabarkan sakit batuk, flu, panas. Lalu siswa bersangkutan minta izin tidak masuk sekolah karena sakit sejak rabu lalu,” terangnya.

Baca juga: Dalam 5 Hari PTM, Terdapat Kasus Baru Covid-19, Pemko Akan Segera Lakukan Evaluasi

Selain itu, Rusmina juga menerangkan bahwa guru yang terpapar Covid-19 ini rupanya belum bervaksin, hal itu dikarenakan sang guru memiliki komorbid sehingga tidak dasarankan untuk mengikuti vaksinasi.

“Yang bersangkutan memang belum divaksin karena ada alergi obat dan maag kronis,” terangnya.

Karena adanya kasus tersebut, Rusmina pun langsung menggelar rapat dengan pihak sekolah, dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) melalui Kabid Bina SD, Nuryadi.

“Kita tutup sampai tanggal 26 Juli dulu. Sambil menunggu ada laporan dari siswa dan guru kalau ada gejala. Seandainya tidak ada laporan kita laksanakan lagi PTM. Namun kalau ada laporan, kemungkinan kita tutup sampai dua minggu,” tandasnya. (fachrul)

Editor : Akhmad