Bulan Muharram dan Bubur Asyura

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Menyambut bulan Muharram di sejumlah pingiran Kota Banjarmasin, banyak warga yang bergotong royong memasak bubur Asyura di depan rumah.
Hari Asyura diperingati dengan membuat bubur Asyura yang terbuat dari beras dan campuran 41 macam bahan yang berasal dari sayuran, kacang-kacangan dan umbi-umbian.
Bubur Asyura tersebut akan disajikan sebagai hidangan berbuka bagi beberapa orang yang berpuasa sunah di Hari Asyura. tlTetapi bagi masyarakat yang tidak berpuasa juga boleh menyantapnya.

Seperti Mimi warga Jalan Sungai Jingah, Kecamatan, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menceritakan kepada klikkalsel.com bahwa pembuatan bubur asyura ini sudah sering dilaksanakan setiap, Sabtu (29/8/2020)
Meski di tengah pandemi Covid-19 yang masih melandai di bumi Lambung Mangkurat, tidak menghentikan tradisi yang sudah turun temurun dilakukan warga untuk membuat bubur asyura di bulan Muharram.
“Karena lagi pandemi, jadi warga ga terlalu banyak yang hadir, sebagian membantu dari rumah, supaya tidak ada penumpukan warga,” ucapnya Mimi warga pinggir sungai Jingah ini
Pembuatan bubur Asyura ini diperingati untuk mengenang sekaligus mengambil hikmah dari berbagai peristiwa bersejarah bagi kaum Muslim sejak Nabi Adam AS, manusia pertama yang diciptakan Allah SWT hingga kenabian Muhammad SAW, rasul terakhir sampai akhir zaman.
Disisi lain biaya untuk membuat bubur Asyura lumayan menguras dompet karena bahan-bahan yang yang di kumpulkan minimal harus 41 macam, oleh karena itu sebagian warga ada yang berpatungan mengumpulkan dana dan ada pula dermawan yang mau sebagai pemodal.
“Selain sayuran, kacang kacangan dan umbi umbian, bubur asyura bisa juga ditambahkan dengan daging atau lauk lainya,” ujarnya
Selain warga Sungai Jingah, menurut pantauan klikkalsel.com, terlihat hal yang sama dilakukan sejumlah warga Pengambangn Rt 5 yang bergotong royong membuat bubur asyura di Bulan Muharram ini.
Sama, kegiatan ini selalu dilakukan setiap tahunnya, selain ibu ibu rumah tangga, bapak bapak warga Pengambangan juga ikut membantu, mulai dari memotong sayuran dan bahan bahan lainya juga mengaduk bubut di atas panci besar nan panas menggunakan pengayuh.
Ramadani contohnya salah satu Warga pengambangan Rt 5 ini sejak pagi sudah ikut membantu membuat bubur asyura di sekitar rumahnya itu.
Menurut Ramadani pergunakan tradisi ini selain berpuasa sunnah juga untuk memperoleh pahala bersilaturrahim, pahala bergotong-royong, pahala memberi orang makan, dan menunjukkan indahnya persaudaraan umat Islam.
“Terutama membagi kepada orang orang yang membutuhkan dan anak yatim, biar sama sama bisa menikmati bubur asyura di Bulan Muharram,” pungkasnya.(airlangga)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan