Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani: Ramadhan BBM (Bulan Berkah Maghfiroh) Jangan PDKT (Puasa Doang Kaga Tarawih)

Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Sebentar lagi umat muslim akan memasuki bulan suci, yang diperkirakan jatuh pada Sabtu (2/4/2022) besok.

Dijelaskan Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani sebelum memasuki bulan suci, alangkah baiknya umat muslim membersihkan hati, lahir dan batin terlebih dahulu.

“Hal itu agar ibadah di bulan Ramadhan menjadi lebih ikhlas dan ringan dijalani. Serta Allah SWT memberikan semangat dan rajin dalam beribadah selama bulan Ramadhan,” kata Ustadz muda tersebut, Jumat (1/4/2022).

Suci secara lahir, maksudnya kata dia seperti menjaga kesehatan, kebersihan, dan lain-lain. Sementara suci batin adalah bersih dari segala pikiran buruk, dendam, dan masalah hati lainnya.

“Pada bulan suci ini, barangsiapa yang menyambutnya dengan gembira datangnya Ramadhan. Maka Allah SWT mengharamkan badannya disiksa dalam api neraka atau dijilat api neraka,” jelasnya.

Karena itu, sebagai umat muslim, sebaiknya bulan Ramadhan ini harus disambut baik dan gembira. Karena pada Ramadhan inilah amal ibadah umat Nabi Muhammad SAW dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Sehingga bulan Ramadhan disebut sebagai bulan umatnya Nabi Muhammad SAW. Kemudian, Ustadz berpesan, sebagai umat muslim, maka dianjurkan untuk memiliki target khatam Al-quran minimal 1 kali.

Baca Juga : Monitoring Pasar Modern dan Tradisional Jelang Ramadhan, Sejumlah Kebutuhan Pokok Mulai Mengalami Kenaikan

Baca Juga : Disporabudpar Batola Adakan Pasar Ramadhan di Marabahan

“Kalau lebih 1 kali lebih bagus, caranya dengan 1 hari satu juz (One Day, One Juz). Atau setia setelah sholat 1 juz,” tegasnya.

Di samping itu, kata Ustadz pada bulan suci ini juga disebut sebagai BBM, kepanjangan dari Bulan Berkah Maghfiroh. Karenanya pada bulan ini umat muslim dapat memperbaiki diri dan melakukan yang terbaik.

“Jangan sampai bulan Ramadhan dijadikan bulan PDKT, yang artinya Puasa Doang Kaga Tarawih,” tuturnya.

Kemudian, bulan Ramadhan juga disebut dengan bulan Premium, yaitu Perai makam perai minum.

“Artinya tidak boleh makan dan tidak boleh minum. Karena barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan beriman kemudian dengan ikhlas berharap pahala dari Allah SWT, maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu,” jelasnya.

Dalam bulan ini juga umat muslim, kata Ustadz harus Pertalit, yaitu perangi tabiat pelit. Caranya dengan membuka orang berpuasa.

Karena, barangsiapa yang membukakan orang puasa, meski dengan seteguk air atau sebiji kurma. Maka pahala yang berpuasa itu akan diberikan kepadanya tanpa mengurangi pahala orang puasa tersebut.

“Bersyukurlah yang berpuasa berbuka dengan buah kurma, celaka berbuka jika tertelan biji kurma dan lebih celaka lagi berbuka dijatuhi pohon kurma,” ucapnya sembari bercanda.

Kemudian, kata dia, Pertamax yaitu perangi tabiat maksiat. Karena pada bulan ini Umat muslim harus Solar, yaitu sholatlah yang rajin.

“Seperti kata Nabi Muhammad SAW rugi rasanya jika bulan Ramadhan berakhir, dosa belum diampuni Allah SWT,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi