Tak Ingin Tergerus Zaman, Tanggui Bisa Dijadikan Cendera Mata

Tanggui kini diberi hiasan Arguci guna lebih menarik untuk dijadikan cendera mata.(foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel- Tanggui merupakan penutup kepala yang biasanya digunakan oleh masyarakat Banjarmasin, khususnya di bantaran sungai.

Penutup kepala yang terbuat dari daun nipah yang dikeringkan sering digunakan oleh patani, pedagang pasar terapung, dan nelayan.

Cara pembuatannya dibentuk setengah lingkaran dengan diletakan diatas kepala yang berfungsi melingdungi dari terik panas maupun hujan.

Namun seiring perkembangan zaman, tanggui atau caping mulai tergerus karena banyak orang tak menggunakannya lagi. Melihat kondisi tanggui yang mulai menghilang, pengrajin tanggui mencoba memberikan desain baru dengan memberikan hiasan dan sentuhan terhadap tanggui tersebut.

Desain tersebut ditambahkan gambar khas banjar serta memberikan arguci kemudian diberi lapisan plastik agar bisa bertahan lama dari kerusakan.

“Tanggui yang terbuat dari daun nipah tersebut tak memiliki kekuatan bertahan lama, namun jika kita beri cat atau lapisan plastik tentunya akan awet dari kerusakan,” kata Dina seorang ibu rumah tangga pengrajin tanggui, Rabu (6/2/2019).

Ia menambahkan, sejak dulu tanggui hanya sekadar penutup kepala, namun degan sedikit inovasi bisa saja tanggui menjadi sebuah cendera mata khas banjar. Seperti tanggui yang berhiaskan dengan arguci bertuliskan lafadz islami atau bunga-bunga.

“Tentunya akan lebih menarik dan memperkaya kreasi tanggui tersebut,” ucap Dina sambil menunjukan contoh tanggui yang berhiaskan arguci.

Kerajinan tangan yang dibuatnya terdari dari berbagai ukuran, dari gantungan kunci hingga hiasan dinding, dengan harga Rp30 ribu hingga ratusan ribu.(azka)

Editor : Alfarabi

Tinggalkan Balasan