Religi  

Sunnah Puasa di Awal Bulan Dzulhijjah

Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Memasuki Bulan Dzulhijjah umat muslim dianjurkan melaksanakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada awal bulan hingga 9 Dzulhijjah.

Dijelaskan Ustadz Muhammad Maulana Al-Kelayani puasa pada awal Bulan Dzulhijjah adalah amalan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

“Namun pada 10 Dzulhijjah saja nabi tidak berpuasa sampai hari tasyrik pada 11,12 dan 13 Dzulhijjah dikarenakan hari raya Idul Adha,,” ujarnya, Kamis (30/6/2022).

Kemudian, kata Ustad pada bulan Dzulhijjah itu juga umat muslim yang merasa mampu dianjurkan untuk melakukan ibadah kurban.

“Baik itu kambing, sapi, domba maupun unta,” ujarnya.

Hal ini, bagi orang yang mampu bisa disamakan dengan membayar zakat fitrah dengan cara ikut menyembelih hewan kurban setiap tahunnya.

Baca Juga : Keutamaan Puasa Syawal Setelah Hari Raya Idul Fitri

Baca Juga : Kabar Gembira! Pondok Pesantren Al Mursyidul Amin Putra 3 Akan Dibangun di Sungai Andai

Lebih lanjut, kata ustadz pada tanggal 9 Dzulhijjah, merupakan hari arafah di mana umat muslim yang berhaji melakukan wukuf di padang arafah

“Umat yang tidak berhaji disunnahkan untuk melakukan puasa di hari Arafah ini,” jelasnya.

“Puasa arafah ini dipercaya menghapus dosa 2 tahun, ialah 1 tahun lalu dan dijagakan dari pada dosa di tahun yang akan datang,” sambungnya.

Sedangkan hari-hari sebelumnya, melaksanakan puasa merupakan salah satu bentuk pengamalan hadits nabi.

Kemudian, ustadz juga mengungkapkan jika terdapat 5 malam setiap doa tidak akan ditolak atau pasti diijabah (dikabulkan).

“Yaitu pada malam Jumat, awal bulan rajab, malam nisfu syaban, malam hari Idul Fitri dan malam hari Idul Adha, karena itu kita harus banyak banyak berdoa kepada Allah SWT pada malam tersebut,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi