Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Sopir AKDP Terminal KM 6 Makin Apes

BANJARMASIN, klikkkalsel.com – ‘Sudah Jatuh Tertimpa Tangga’, pribahasa ini lagi-lagi dirasakan para sopir Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Pasalnya pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan larangan mudik lebaran Idul Fitri 2021 atas pertimbangan menekan penyebaran Covid-19.

Saking mengeluh, para sopir di Terminal KM 6 Banjarmasin mengaku kebijakan tersebut menambah kesulitan dalam mendapatkan rezeki. Mereka mengungkapkan tanpa ada larangan mudik, sepinya tarikan penumpang sudah lama terjadi sejak beberapa tahun lalu.

Pantauan klikkalsel.com, Selasa (20/4/2021) pagi, suasana lengang tampak pada wadah mangkalnya angkutan AKDP. Mengisi kekosongan waktu, para sopir ada yang sambil tiduran dan berbincang sembari menunggu ada penumpang yang datang.

Suasana itu bukanlah pemandangan langka,
jika bertandang langsung ke pusat transportasi darat milik Pemprov Kalimantan Selatan yang hanya terlihat jejeran minibus tanpa adanya antrian penumpang yang berarti.

Soal kebijakan larangan mudik lebaran tahun ini bagi sopir tak begitu mengejutkan. Mereka hanya mengungkapkan, mudik tidak dilarang pun angkutan penumpang antar kabupaten/kota di provinsi ini sangat sepi peminat.

“Yang ini aja sudah susah, tambah susah lagi. Artinya kalau perlu dibijaksanai,” ujar Suni, salah satu sopir angkutan Banjarmasin-Rantau Kabupaten Tapin, Selasa (20/4/2021).

Tidak ada tarikan penumpang dalam sehari pun pernah ia rasakan. Hal ini sangat memperihatinkan bagi Suni yang pulang ke Rantau dengan tangan kosong. Ia mengaku kecewa, jika kebijakan larangan mudik tidak diberikan toleransi. Pasalnya akan memperparah keadaan.

“Kecewa sudah jelas, artinya namanya lebaran orang mau bertemu keluarga setahun sekali,” tandasnya berharap ada kelonggaran yang berdampak pada angkutan penumpang.

Ipul yang juga sopir di Terminal KM 6, mengeluhkan hal serupa. Ia mengungkapkan, jasa angkutan atau taksi mulai ditinggalkan penumpang. Lantaran kebanyakan masyarakat sekarang memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk mudik.

“Biasa kiriman barang aja yang masuk, biasa tidak ada penumpang,” ujarnya.

Saat ini, para sopir hanya berharap ada kelonggaran kebijakan dari pemangku kepentingan daerah agar tidak memberatkan mereka mencari rezeki. Sebab tahun lalu, larangan mudik lebaran Idul Fitri juga diberlakukan pemerintah.

Pandemi Covid-19 yang saat ini belum berkesudahan sangat berdampak pada perekonomian. Terlebih bagi mereka pekerjaan swasta yang sangat merasakan dampak wabah tersebut.

“Harapannya dibebaskan aja sedikit cuma dibatasi seperti itu. Disesuaikan aja dengan kondisi sekarang,” pungkasnya Ipul mewakili para sopir. (rizqon)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan