Subtansi di Balik Pro-Kontra SE Menag Soal Penggunaan Toa, Ini Ujar MUI Kalsel

Unjuk rasa di Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan terkait polemik SE Menteri Agama Nomor 5 2022. (foto: tim liputan?

Dosen UIN Antasari ini menambahkan, Rahmatan lil Alamin juga dicerminkan dalam ajaran Islam yang telah dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW. Hal ini tercermin dalam kehidupan Rasulullah yang senantiasa berlaku baik pada setiap manusia, tanpa memandang jenis kelamin, suku, agama, dan golongan.

Sebab itu, dia berharap semangat beragama agar jangan sampai menyakiti dan mengganggu pihak yang berbeda, terlebih hidup bersama suasana damai.

Hal tersebut sebagaimana hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Thabrani.

ู…ูŽู†ู’ ุขุฐูŽู‰ ุฐูู…ู‘ููŠู‹ุง ููŽู‚ูŽุฏู’ ุขุฐูŽุงู†ููŠู’ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุขุฐูŽุงู†ููŠู’ ููŽู‚ูŽุฏู’ ุขุฐูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู

“Barang siapa menyakiti seorang zimmi (Nonuslim yang tidak memerangi umat Muslim), maka sungguh dia telah menyakitiku. Barang siapa yang telah menyakitiku, maka sesungguhnya dia telah menyakiti Allah.”

Ada pun pedoman penggunaan pengeras suara masjid/musala terbaru berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Agama, sebagai berikut.

Waktu Shalat

A. Subuh
1. Sebelum azan memasuki waktunya, pembacaan Al-Qur’an atau sholawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama sepuluh menit.

2. Pelaksanaan bacaan salat Subuh, dzikir, doa, dan kuliah Subuh menggunakan pengeras suara dalam.

B. Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya
1. Sebelum azan pada waktunya, pembacaan Al-Qur’an atau sholawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama lima menit.

2. Sesudah azan dikumandangkan, gunakan pengeras suara dalam.

C. Jumat
1. Sebelum azan tiba, pembacaan Al-Qur’an atau sholawat/tarhim dapat menggunakan pengeras suara luar dalam jangka waktu paling lama sepuluh menit.

2. Penyampaian pengumuman mengenai petugas Jumโ€™at, hasil infak sedekah Jum’at, pelaksanaan Khutbah Jumโ€™at, salat, zikir, serta doa, menggunakan pengeras suara dalam.

Kegiatan Syiar Ramadhan, Gema Takbir Idhul Fitri, Idhul Adha dan Upacara Hari Besar Islam

1. Penggunaan pengeras suara saat bulan Ramadhan baik dalam pelaksanaan tadarus Al-Qur’an, menggunakan pengeras suara dalam

2. Takbir pada tanggal 1 Syawal di masjid/mushala dapat dilakukan menggunakan pengeras suara luar maksimal hingga pukul 22.00 selanjutnya bisa menggunakan pengeras suara dalam.

3. Pelaksanaan shalat Idhul Fitri dan Idhul Adha dapat menggunakan pengeras suara dalam.

4. Takbir Idhul Adha di hari Tasyrik pada tanggal 11 sampai dengan 13 Zulhijjah dapat dikumandangkan setelah shalat Rawatib menggunakan pengeras dalam.

5. Upacara peringatan hari besar islam atau pengajian menggunakan pengeras suara dalam. Kecuali mengundang tabligh dalam jumlah yang besar dan sampai keluar masjid boleh menggunakan pengeras suara luar.

“Bahwa jangan sampai kita ribut dengan polemik debat kusir soal pernyataan Menag, tetapi lupa dengan isi dalam edaran yang sebenarnya secara substansial sudah ada sejak tahun 1978 tersebut,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi