Stroke dan Angin Malam, tak Membuat Penyapu Jalanan Ini Menyerah

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sunyinya malam jadi teman tidur bagi pekerja kantoran. Heningnya hiruk pikuk jalanan, menjadi istirahat bagi mereka yang menjalani hidup dengan kecukupan.

Tapi, hal itu tidak dirasakan Matra’i (40 tahun). Angin malam dan debu jalanan sahabat baginya yang memberi nafkah bagi keluarga.

Sabtu dini hari, (26/12/2020) sekitar pukul 02.00 Wita, Matra’i mengenakan pakaian dinas sebagai penyapu jalanan di Kayu Tangi I, Banjarmasin. Pekerjaan ini sudah dilakukannya selama 14 tahun dengan upah dari Pemerintah Kota.

Tidak begitu jelas apa yang disampaikan Matra’i dari mulutnya, karena ada penyakit stroke. Perlahan ia pun bercerita dan berbagi pengalaman menjadi penyapu jalanan.

Kewajiban Matra’i membersihkan debu dan sampah di jalan sepanjang 500 meter yang dilakukannya sejak pukul 01.00 dini hari hingga selesai.

“Terkadang menyapu jalanan cepat selesai, tetapi juga bisa lama selesainya, tergantung situasi cuaca,” ucap Matra’i dengan sapu di tangannya.

Selama bekerja menyapu di jalan, ia mengatakan, tidak pernah terjadi sesuatu yang tidak diinginkannya. Pekerjaan ini pun ikhlas dilakukannya untuk keluarga.

Pemerintah Kota Banjarmasin hanya meberikan gaji Rp1,8 juta per bulan, libur satu minggu sekali dan hanya upah tersebut yang diterima Matra’i selama bekerja melawan dingin malam dan debu jalanan.

Matra’i sudah berkeluarga dan mempunyai anak berusia 14 tahun. Dengan gaji sebagai penyapu jalanan, Matra’i merasa bersyukur dan itu sudah cukup menafkahi anak dan istrinya.

“Alhamdulillah cukup untuk keluarga dan bayar sewa rumah. Saya juga mau bekerja di kantoran tapi susah. Selain sulit mencari pekerjaan, saya juga memiliki penyakit stroke di mulut,” tutur Matrai.

Semangat Matra’i untuk mencari nafkah melawan dinginnya malam dan debu jalanan tak membuatnya lantas menyerah. Meski memiliki penyakit stroke, ia tidak pernah mengeluh demi keluarga tercinta.(jimi)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan