Stok Sapi Masih Kurang, Disbunnak Tabalong Upayakan Dari Zona Bebas PMK

Kepala Disbunnak Tabalong, Noor Zain A Yani didampingi Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet, drh. Suwandi

TANJUNG, Klikkalsel.com – Menjelang Hari raya Kurban Tahun 2022, stok sapi di kabupaten Tabalong masih mengalami kekurangan pasokan.

Terlebih masuknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia menyebabkan pasokan sapi untuk menghadapi Idul Adha di Bumi Saraba kawa menjadi terganggu.

“Kita harus selektif untuk memilih, sapi yang masuk ke kita yang aman dari penyakit PMK,” ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Perternakan (Disbunnak) Tabalong, Noor Zain A Yani di Depan Pasar Tanjung, Senin (20/6/2022).

Terkait stok sapi, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disbunnak Tabalong, drh. Suwandi mengatakan bahwa hingga sekarang sudah terdapat sekitar 650 ekor untuk ketersediaan hewan kurban.

Baca Juga : Diduga Dampak PMK Harga Daging di Pasar Sentra Antasari Terus Merangkak Naik, Jumlah Pembeli Menurun

Baca Juga : Sehari Pasca Ditundanya Pembongkaran, Aktivitas Pasar Batuah Kembali Berjalan

Namun dibandingkan tahun kemarin, Kabupaten Tabalong membutuhkan sekitar 850 ekor sehingga masih kekurangan.

“Kita masih ada kurang 200-an ekor,” ujarnya.

Menanggapi kekurangan tersebut, Disbunnak melakukan upaya untuk memohon rekomendasi ke pihak Provinsi Kalimantan Selatan mengenai pemasukan sapi dari zona yang bebas PMK.

“Ini sudah berproses, insyallah kami optimis hewan kurban di Kabupaten Tabalong terpenuhi saja,” kata Suwandi.

Sementara terkait harga sapi, Kabid perdagangan dan kemetrologian, Noviana Eredha menginformasikan bahwa harga sapi di Kabupaten Tabalong sudah mengalami kenaikan hingga Rp 150 ribu perkilo. Hal itu terhitung ketika adanya wabah PMK.

“Harganya Rp135-140 ribu sebelum ada kasus PMK,” tutur Novi. (Dilah)

Editor: Abadi