BANJARMASIN, klikkalsel.com – Mencegah dan menanggulangi kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi harus menjadi perhatian serius.
Sebab upaya cepat dan nyata dalam menanggulangi oleh dinas terkait sangat diharapkan, mengingat masyarakat kalsel merupakan konsumen yang banyak dalam permintaan daging.
“Kalsel merupakan memiliki masyarakat yang cukup tinggi dalam permintaan hewan Sapi tersebut, terlebih jika jelang ibadah kurban. Untuk itu PMK harus diantisifasi sedini mungkin,” kata Anggota Komisi II DPRD Kalsel Adrizal, Minggu (12/1/2025).
Diungkapkannya pula, melalui Kementerian Pertanian yang dilanjutkan oleh stakeholder terkait 4 juta vaksin telah disalurkan ke 29 Provinsi se Indonesia, namun jatah vaksin untuk Kalsel belum dipastikan berapa jumlahnya.
“Ini diharapkan sebagai antisipasi sebelum wabah PMK kembali menyerang sapi-sapi di Kalsel,” katanya.
Baca Juga : HPN 2025 Kalsel Wadah Silaturahmi Wartawan se-Indonesia Mengawal Asta Cita Presiden Prabowo
Selain itu, ia juga mengapresiasi, dimana Melalui surat Menteri Pertanian Nomor B-03/PK.320/M/01/2025 tertanggal 3 Januari 2025, Kementerian Pertanian terus mengingatkan peningkatan kasus PMK.
“Pengalaman tahun sebelumnya cukup menjadi perhatian serius dan Pemerintah Daerah bersama SKPD terkait bisa menyikapi dengan cepat melalui berbagai upaya pencegahan, karena virus PMK ini cepat menyebar bagi sapi sapi yang sehat rentan terpapar sehingga pola edukasi ke peternak mutlak dilakukan. Dan kontrol rutin sangat diperlukan guna memastikan kesehatan sapi sapi ternak ini,” ucapnya.
Dalam menjaga serangan virus PMK, upaya dilakukan seperti melakukan vaksinasi sapi, menjaga kebersihan kandang, membatasi keluar masuk sapi, terutama jika sapi baru harus dipastikan kesehatannya, karantina sapi jika ada gejala PMK dan melaporkan kedinas terkait jika terkena wabah PMK.
“Rutinitas baik kebersihan kandang, vaksin serta melapor jika ternak terserang PMK kedinas terkait harus menjadi perhatian dalam pencegahan,” pungkasnya. (azka/adv)
Editor: Akhmad