Sejumlah Mahasiswa UIN Minta Pemerintah Lebih Serius Tanggapi Musibah Banjir di Kalsel

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Memasuki hari ke lima banjir yang melanda provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di awal tahun 2021 ini membuat sebagian wilayah masih terendam banjir dan mengakibatkan aktivitas warga belum berjalan normal.

Musibah yang terjadi di Kalsel saat ini adalah banjir yang paling besar sampai menenggelamkan ribuan rumah warga dan hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

Muhammad Syahri Husaini, selaku Ketua Umum DEMA UIN Antasari Banjarmasin angkat suara,menurutnya pemerintah dinilai tidak serius dan sangat lambat dalam menangani bencana banjir kali ini.

“Pemerintah harusnya sejak awal tanggap dan serius dalam menghadapi bencana banjir kali ini, jangan terlalu lambat, banyak masyarakat yang perlu bantuan, baik tempat pengungsian, makanan, air bersih, obat-obatan sampai pakaian, akan tetapi sampai saat ini kebanyakan masyarakat hanya menerima bantuan dari relawan-relawan masyarakat sekitar” katanya, Senin (18/1/2021)

Selain itu, Syahri meminta pemerintah baik di Provinsi maupun di kabupaten/kota agar secepatnya menangani bencana banjir kali ini dengan efektif.

“Saya meminta agar pemerintah provinsi berkoordinasi dengan semua pemerintah daerah untuk berpikir keras dan bertindak nyata dalam menangani banjir di semua wilayah Kalsel, juga bekerja dengan data supaya semua terjamah mendapatkan bantuan,” pintanya.

Disamping itu, Ketua Umum Mapala Meratus UIN Antasari Banjarmasin, Rizky Sudrajat mengatakan tidak ada menemukan bantuan langsung dari pemerintah dari pertama ia menjadi relawan bencana banjir untuk membantu evakuasi masyarakat yang terdampak.

“Bersama kawan-kawan kami sejak awal turun kelapangan untuk membantu evakuasi warga yang terdampak, begitupun juga dari kawan-kawan DEMA UIN Antasari, saya kasihan melihat warga yang kami evakuasi sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah, namun tidak ada, saya berharap pemerintah agar secepatnya turun tangan, baik membatu dengan logistik ataupun alat untuk evakuasi”. Jelasnya.

Ketua Umum DEMA Fakultas Tarbiyah UIN Antasari Banjarmasin, Aditiya Hariyadi mengatakan penanganan banjir jangan hanya di mulut, tapi juga dengan tindakan konkrit dan pembuktian.

“Ini sebenarnya adalah pembuktian keberhasilan pemerintah bagaimana dalam menghadapi bencana banjir kali ini, apakah sesuai apa yang keluar dari mulut atau tidak,” tuturnya.

Kendati banjir yang sudah lima hari melanda kalsel tidak kunjung surut, ia berharap bencana ini bisa cepat selesai dan bisa kembali normal.

“Semoga musibah yang menjadi catatan pahit di awal tahun ini bisa lekas selesai, selain menyimpan luka yang dalam dampak dari bencana ini juga menimbulkan kerugian dan perekonomian yang sulit kedepannya,” pungkasnya.(airlangga)

Editor: David

Tinggalkan Balasan