Rakor Bersama BNN, Bupati Tabalong Paparkan Sejumlah Titik Jalur Peredaran Narkoba yang Harus Diwaspadai

Rakor Bersama BNN, Bupati Tabalong Paparkan Sejumlah Titik Jalur Peredaran Narkoba yang Harus Diwaspadai
Rakor Bersama BNN, Bupati Tabalong Paparkan Sejumlah Titik Jalur Peredaran Narkoba yang Harus Diwaspadai

TANJUNG, klikkalsel.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tabalong, menggelar rapat koordinasi pengembangan dan pembinaan kabupaten tanggap ancaman narkoba, di Hotel Aston Tanjung, Selasa (16/2/2021).

Rapat dihadiri Kepala BNN Provinsi Kalimantan Selatan, Brigjend Pol Jackson Lapalonga, Bupati Tabalong Anang Syakhfiani, Kepala BNN Tabalong Kompol Ricky Lesmana serta sejumlah pejabat lainnya.

Dalam kesempatan ini, Bupati Anang menyampaikan, tentang peredaran Narkoba di Bumi Sarabawaka dapat dikaitkan dengan posisi Tabalong yang berada di lintasan tiga provinsi yakni, Kalsel, Kalteng dan Kaltim.

Menurut Anang, awalnya narkoba datang dari Banjarmasin lalu ke Barabai dan Balangan kemudian masuk ke Tabalong.

Namun dalam lima tahun terakhir dirinya mengamati Narkoba sudah jarang masuk lewat Balangan Barabai, tapi di Pantai Hambawang ke Amuntai, dari Amuntai lalu masuk ke Kelua.

“Dari kelua ada yang masuk tanjung ada yang ke Kalteng,” terangnya.

Menurut Anang lagi, dalam setahun terakhir jalur masuk Narkoba kembali berubah, jaringan internasional memanfaatkan dari arah provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Selanjutnya dari Kaltim masuk ke Tabalong dan tidak menutup kemungkinan dari Tabalong bisa ke Kalteng dan Banjarmasin.

“Titik-titik ini yang musti kita pahami secara bersama untuk memutus mata rantai peredaran gelap ini lebih efektif,” ungkapnya.

Anang juga menyampaikan, pengalaman pihaknya menangani Covid-19 di Tabalong dapat diadopsi untuk memutus mata rantai peredaran gelap narkoba.

Bukan hanya oleh tiga pilar tapi empat pilar yakni, Pemerintah Sipil, TNI, Polri dan Pilar ke empat pihak perusahaan.

“Kalau empat pilar ini bisa lebih solid saya yakin perdaran gelap narkoba di Tabalong bisa kita putus. Paling tidak kita minimalkan,” imbuhnya.

Lebih jauh Anang meminta bimbingan dan arahan dari BNN Kalsel untuk dapat memutus mata rantai peredaran gelap Narkoba di Bumi Sarabakawa.

Sebab, letak Tabalong yang berada di lintasan tiga provinsi membuat pekerjaan meraka dalam memberantas narkoba semakin berat.

“Andai kata tidak dilintasan tiga provinsi mungkin tidak terlalu berat. Oleh sebab itu bimbingan dan arahan terus menerus kami butuhkan dan kita menjadikan ini sebagai kerja bersama sehingga upaya kita untuk menekan peredaran gelap narkoba di tabalong ini bisa berhasil dengan baik,” bebernya.

Terpisah, Kepala BNN Kalsel, Brigjend Pol Jackson Lapalonga berharap, dengan adanya rapat koordinasi ini, dapat terjalin sinergitas yang baik di Tabalong untuk bersama-sama memberantas perdaran narkoba.

“Pemerintah Kabupaten, DPRD dan stekholder di Tabalong ini untuk bersama-sama menjalankan tugas dan tanggungjawab kita menyelamatkan generasi, para pekerja, pegawai, keluarga dari penyalahgunaan narkoba,” tuturnya.

Jackson juga berharap, ke depan seluruh program kegiatan yang berhubungan dengan pemberatasan narkoba dapat langsung menyentuh hingga lini terkecil yakni, dalam keluarga.

“Kita bisa mentraking, mentracing bahkan mentesting, ini bisa digunakan untuk kita melakukan upaya-upaya mencegah memberantas narkoba di Tabalong,” jelasnya.(arif)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan