Proses Pemindahan Makam Mualim Syukur Berlangsung Lebih 10 Jam, ‘Tabela Beliau’ Masih Bagus

Makam KH Abdus Syukur di Gang Mualim setelah dipindahkan dari Masjid Jami Teluk Tiram Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Proses pembongkaran dan pemindahan makam dari ulama bernama KH Abdus Syukur (Mualim Syukur) di Masjid Jami Teluk Tiram ke Gang Mualim Kelurahan Telawang, Kecamatan Banjarmasin Barat, berlangsung aman, lancar dan menghabiskan waktu kurang lebih sekitar 10 jam, Jumat (5/5/2023).

Hal itu diungkapkan H Zainal, warga setempat yang juga masih merupakan keluarga dari ulama tersebut saat ditemui awak media.

“Proses membongkar makam dimulai sekitar pukul 16.00 Wita kemarin dan selesai dibongkar pukul 03.30 Wita Jumat (5/5/2023), proses pemindahan selesai ke makam Gang Mualim sekitar pukul 05.00 Wita,” kata H Zainal.

“Tepatnya sebelum adzan subuh berkumandang, semua sudah selesai,” sambungnya.

H Zainal sendiri mengaku ikut dalam proses pembongkaran dan pemakaman, selama berlangsung menurutnya berjalan rapi dan tidak ada masalah.

“Bahkan saat kami melihat peti (tabela) beliau (KH Abdus Syukur), Subhanallah masih bagus, padahal sudah hampir 35 tahun dimakamkan,” takjubnya.

“Saya sendiri sampai merinding saat menyaksikannya dan saya rasa warga yang ikut membongkar juga sama,” tambahnya.

Baca Juga : Makam KH Abdus Syukur atau Mualim Syukur Dibongkar, Warga Padati Masjid Jami Teluk Tiram

Baca Juga : Jemaah Haji Kalsel Diperkirakan Mulai Berangkat 29 Mei

Selesai dibongkar, dengan kedalaman kurang lebih 3 meter, pihaknya tidak membuka tambela tersebut. Sesuai kesepakatan keluarga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Jangan dibuka (tabela) kata saya, soalnya pasti tahu kalau kosong atau tidaknya, namun yang mengangkat meyakini jasad beliau masih ada didalamnya,” imbuhnya.

Kemudian petugas hanya membersihkannya serta membalut tabela tersebut dengan kain kafan sebelum dimakamkan kembali di Gang Mualim.

Untuk pemakaman di Gang Mualim sendiri, kaya H Zainal sudah disiapkan ahli waris sejak beberapa pekan terakhir, mulai dari membongkar rumah dan menguruk tanah.

“Sebelumnya saya sempat menentang pembongkaran dan pemindahan ini. Namun setelah bertukar fikiran dengan ahli waris lambat laun saya jadi ikut setuju,”tuturnya.

Menurutnya, pemindahan ini mungkin sudah menjadi takdir dari Allah SWT dan mungkin saja ada hikmah dari semuanya.

” Sosok KH Abdus Syukur dulunya adalah sosok yang tawadhu dan disegani oleh masyarakat sebagai tokoh agama,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi