Polda Kalsel Bersama Jhonlin Group Beri Dukungan Psikososial dan Beasiswa Anak Terdampak Covid-19

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sebanyak 60 anak ikut serta dalam pemulihan psikologi yang digelar Polda Kalsel dan 37 diantaranya menerima beasiswa sekolah dari Jhonlin Group sejak sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).

Acara dukungan Psikososial dan menyerahkan Beasiswa dari Jhonlin Group bersama Polda Kalsel untuk Anak-anak terdampak Covid-19 itu, digelar di Aula Polda Kalsel Jalan S Parman, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Selasa (2/11/2021).

Usai membuka acara, Wakapolda Kalsel, Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono mengatakan, kegiatan tersebut digelar tidak lain untuk menghilangkan traumatik akibat kejadian berat yang mereka alami.

“Karena mereka lebih rentan terdampak psikologisnya dan belum bisa memahami situasi serta kondisi, apalagi sampai kehilangan orangtua,” ujar Wakapolda Kalsel, Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono didampingi Dirkrimsus, Kombes Pol Suhasto.

Menurutnya, pendamping terhadap anak sangat perlu dilakukan. Sebab mereka sudah seharusnya mendapat perhatian dan kasih sayang di saat mereka kehilangan figur orangtua.

Sementara itu, perwakilan dari Jhonlin Group, Rikval Fachruri mengungkapkan, pihaknya turut berpartisipasi dalam pembinaan dan bantuan sosial terhadap anak terdampak Covid-19 sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat.

“Ini langkah-langkah Jhonlin membantu di bidang sosial. Untuk anak-anak yang terdampak Covid-19 dan mereka yang juga kehilangan orangtuanya,” ujarnya.

Rikval mengungkapkan, 37 anak penerima beasiswa tersebut merupakan mereka yang sudah kehilangan orangtua akibat terpapar Covid-19.

“Pemberian beasiswa kepada anak yang terdampak secara langsung ada 37. Kemudian ada lagi tambahan dari CSR, yang mana beasiswa diberikan dari SD hingga mereka SMA,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia berharap dengan kegiatan dukungan psikososial dan adanya sedikit bantuan tersebut bisa memberi mereka semangat belajar sebagai penerus bangsa.

“Karena merekalah generasi muda sebagai cikal bakal penerus bangsa,” imbuhnya.

Disamping itu, Ketua Himpsi Kalsel, Sukma mengungkapkan untuk peserta yang mengikuti pemulihan psikologi sebanyak 60 anak. Mereka mengikuti pemulihan psikologi dengan metode bermain sekaligus dilakukan observasi terhadap kepribadian anak.

“Hal itu guna mengetahui apakah persoalan berat yang mereka alami berpengaruh terhadap kepribadiannya atau tidak,” ujarnya.

Jika saat bermain ditemukan ada kejanggalan, misal banyak diam dan melamun, maka selanjutnya akan diberikan konseling baik terhadap anak maupun orangtuanya.

“Ketika bermain apakah cenderung diam mungkin akan didalami. atau apakah anak sering mimpi buruk, ada kondisi berbeda sebelum dan sekarang,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi