Permasalahan TPS Kampung Gadang Sudah Lama Dikeluhkan, Faisal Hariyadi: DLH “Lemot” Dalam Penanganan

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Permalasahan TPS yang ada di kawasan Kelurahan Gadang bukan hal baru. Sejak lama warga telah mengeluhkan keberadaan TPS yang lokasinya berdekatan dengan sekolah tersebut.

Hal itu diakui HM Faisal Hariyadi, anggota DPRD Banjarmasin dari Fraksi PAN Dapil Banjarmasin Tengah.

“Dalam reses memang kerap muncul dalam pembahasan dan menjadi keluhan warga,” ucapnya kepada klikkalsel.com, Jumat (2/12/2022).

Keluhan-keluhan warga tersebut ujarnya telah disampaikan kepada pihak Pemko Banjarmasin yang dalam hal ini adalah Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin.

Dalam rapat terbaru saat bertemu dengan DLH di Banggar, ujarnya DLH Banjarmasin hanya menawarkan langkah jangka pendek, seperti menempatkan petugas untuk menjaga agar warga tidak membuang sampah di luar waktu ditentukan sehingga sampah tidak meluber.

Sedangkan untuk langkah jangka panjang seperti mencari lokasi pengganti, Faisal pun mengaku bingung kenapa hingga saat ini DLH belum bisa memenuhinya. Padahal warga telah mengeluhkan ini bertahun-tahun.

Ia pun mengaku bingung dengan kinerja DLH sekarang yang menurutnya ‘lemot’ tersebut, sangat berbeda jauh dengan DLH pada periode-periode lalu.

“Terkesan kinerjanya lemot. Padahal ini sudah berkali-kali disampaikan dan jadi keluhan masyarakat,” ketus Faisal.

Seharusnya Pemko Banjarmasin ujarnya fokus bekerja untuk memikirkan kepentingan masyarakat seperti ini. Jangan bekerja setengah-tengah dan malah fokus pada hal-hal yang tidak menjadi urgent masyarakat, misalkan mengerjakan proyek yang terkesan hanya menjadi ajang pencitraan.

Baca Juga : DLH Pasang Lampu Led di Taman Vertikal

Baca Juga : Warga Gadang Keluhkan Keberadaan TPS Yang Berdekatan Dengan Sekolah

“Wajar saja jika masyarakat berkata kalau untuk proyek film duitnya diusahakan dan prosesnya terkesan mudah. Tapi kalau urusan masyarakat seperti ini Pemko jawabannya selalu terkait anggaran atau terkait proses,” kritiknya lagi.

Lebih jauh seharusnya DLH setingkat Kota Banjarmasin yang kategori kota metropolitan seharusnya tidak berkutat lagi dengan masalah pembuangan sampah seperti ini. Seharusnya pembahasannya sudah pada bagaimana cara pengolahan sampah.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin, Afrizaldi saat dihubungi awak media mengatakan sampah merupakan permasalahan klasik yang dihadapi Kota Banjarmasin. Dengan luas hanya 98 kilometer persegi dengan jumlah warganya yang mencapai 700.000 jiwa ini, tentu akan bermasalah dengan sampah.

Ditambah ujarnya masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang tata cara dan aturan membuang sampah. Padahal Banjarmasin ujarnya telah memiliki Perda tentang sampah.

“Yang mengatur masalah jam dan tata caranya sudah diatur. Tapi masih ada saja masyarakat membuang di luar jam yang ditentukan. Akhirnya tidak tertangani karena petugas tidak siap di lapangan,” ujarnya.

Belum lagi Banjarmasin yang merupakan kota perdagangan dan jasa yang membuat warga sekitar akan datang ke Banjarmasin untuk beraktifitas, khususnya di akhir pekan. Hal itu akan membuat volume sampah menjadi lebih banyak bahkan hingga meluber ke jalan.

Untuk itu ia berharap DLH Banjarmasin agar duduk bersama para ahli guna merumuskan solusi terbaik terkait ini.

“Saya berharap DLH memiliki kajian agar permasalahan sampah ini dapat tertangani dengan baik. Kita perlu gebrakan yang inovatif,” harapnya.

DLH ujarnya tidak dapat hanya berharap dengan sistem pembuangan secara manual ini. Dimana saat ini sistem manual hanya membuat Banjarmasin bertahan saja dalam permasalahan sampah, namun tidak dapat mengatasi maupun mengantisipasi.

Pihaknya ujar Afrizal akan mendukung, baik secara anggaran dan lainnya untuk masalah ini.

“Jika tujuannya memang untuk mengentaskan permasalahan sampah,” tegasnya.

Dirinya pun berharap agar permasalahan sampah ini dapat menjadi permasalahan yang harus diselesaikan bersama. (David)

Editor: Farid