Warga Gadang Keluhkan Keberadaan TPS Yang Berdekatan Dengan Sekolah

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Warga kawasan Jalan Kampung Gadang Kelurahan Gadang Kecamatan Banjarmasin mengeluhkan bau tak sedap yang muncul dari tempat pembuangan sementara (TPS) yang berada di badan jalan kawasan tersebut.

Salah satunya Judin warga yang rumahnya berada di dalam gang yang letaknya persis berseberangan dengan TPS tersebut.

Ia menjelaskan, TPS yang berada didepan gang rumahnya tersebut adalah tempat warga dari kawasan Veteran, Kuripan dan Kampung Melayu untuk membuang sampah.

Ujarnya menurut informasi, setelah beberapa TPS lain ditutup, warga di daerah kawasan sekitar diarahkan untuk membuah sampah di lokasi tersebut. Dampaknya saat malam hari sampah meluber hingga menutup setengah badan jalan.

“Memang pada pagi hari sampah tersebut sudah diangkut, namun bau yang ditinggalkan sangat mengganggu warga sekitar,” ujar Judin, Jumat (2/12/2022).

Apalagi ujarnya persis di samping dan di seberang TPS tersebut terdapat SD Negeri Gadang 2 dan SMP Negeri 10 Banjarmasin. Ia bingung dengan sikap pemerintah yang menempatkan TPS dekat dengan sekolahan.

“Saya yang rumah di dalam gang saja sangat terganggu dengan baunya. Apalagi mereka yang posisi sangat dekat, pasti mengganggu proses belajar dan mengajarnya,” lanjutnya.

Ia menuturkan, sebelumnya Walikota Banjarmasin dan Wakil Walikota pernah datang ke Kampung Gadang. Kondisi itu dijadikan warga untuk menyampaikan keluhan tersebut. Saat itu dijanjikan akan dicarikan lokasi baru untuk penampungan sampah, namun hingga hari ini realisasinya masih dipertanyakan.

“Kalau alasannya tidak ada anggaran untuk beli tanah itu ditolak akal. Bikin film dengan Rp 6 milyar saja bisa, masa ini yang hajat masyarakat banyak tidak ada anggaran,” ujarnya ketus.

Baca Juga : Polisi Ungkap Motif Pencuri Mesin Pompa Air BPK di Banjarmasin: Bayar Pinjol

Baca Juga : Pria di Tabalong Ini Tega Setubuhi Anak Tiri Sejak Duduk di Kelas 1 SMP

Disisi lain, salah seorang pengajar di salah satu sekolah yang ada di kawasan tersebut pun menyampaikan, bau menyengat yang ditinggalkan sangat menggangu proses belajar mengajar. Apalagi jika musim hujan baunya akan lebih menyengat.

Pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan kondisi itu kepada pihak terkait, tapi hingga hari ini belum ada langkah konkret.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin saat dihubungi mengatakan sudah mendengar hal itu.

Ia memaklumi jika warga terganggu dengan bau menyengat yang ditinggalkan bekas sampah tersebut. Apalagi ujarnya sampah di sana memang kerap over kapasitas dikarenakan beberapa kelurahan sekitar, seperti Kuripan, Seberang Masjid, Melayu dan Sungai Bilu turut membuang sampah disitu. Hal itu terjadi karena ditutupnya sejumlah TPS.

“Untuk jangka pendek akan kita sosialisasikan kepada kelurahan lain agar tidak membuang sampah di sana karena akan kita jalankan surung sintak di lokasi yang kita tentukan,” ujarnya saat dihubungi klikkalsel.com.

Sedangkan untuk masalah lahan, pihaknya masih mencari lokasi yang tepat. Karena tidak mudah mencari lokasi yang bisa dijadikan tempat pembuangan sampah.

Memang sejauh ini sudah ada yang menawarkan lahan, tapi pihaknya tidak mengetahui apakah warga di lingkungan itu setuju.

“Sudah dua tahun ini kita cari lahan. Tapi tidak semudah itu, karena lahan yang baru juga belum tentu warganya setuju. Selain itu masih ada proses-proses lain,” pungkasnya. (David)

Editor: Abadi