Perbaikan Pasar Berangas yang Terbakar Terkendala Status Lahan

Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor didampingi Kepala Disperindagkop Batola Purkan, dan Camat Alalak Haris Isroyani, saat meninjau kondisi Pasar Berangas Barat pasca Musibah kebakaran. (Ist : klikkalsel)

MARABAHAN, klikkalsel – Wacana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala (Batola) memperbaiki Pasar Berangas Barat yang telah rata menjadi arang akibat musibah kebakaran, belum bisa dipastikan terealisasi. Pasalnya status kepemilikan masing-masing kios terbakar adalah hak milik pedagang.

“Sebenarnya kita punya rencana untuk melakukan penataan ulang, terutama terhadap yang terbakar. Cuman ada kendala tanah dan propertinya itu milik pribadi, inilah sulitnya,” ucap Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor kepada klikkalsel.com, Rabu (19/9/18).

Sebelumnya, Selasa (18/9/2018) ia sudah meninjau lokasi musibah kebakaran yang menghanguskan 47 kios tersebut. Dalam kunjungannya didampingi Kepala Disperindagkop Batola Purkan dan Camat Alalak Haris Isroyani.

Pihaknya telah melakukan komunikasi dengan para pedagang yang terdampak musibah kebakaran. Namun, pedagang berkeinginan perbaikan di lokasi semula.

“Kalau dilihat dari kondisi bangunannya, pasar itu diperkirakan berusia puluhan tahun. Di sana ada juga milik Pemkab tapi kecil saja yang bangunannya lebih bagus. Kalau sisanya milik masyarakat persorangan,” ucap orang nomor dua di lingkungan Pemkab Batola tersebut.

Kendati demikian, Pemkab Batola hanya bisa meambil langkah, menyalurkan bantuan darurat berupa terpal.

Sementara itu, untuk penataan kembali area pasar yang terbakar masih terkendala status kepemilikan, lantaran bukan aset pemerintah setempat.

Sekedar diketahui, musibah kebakaran Pasar Berangas Barat Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala, terjadi pada Senin sore (17/9/18). Akibat peritiswa itu, terdata 47 kios pedagang ludes terbakar, dengan nilai kerugian diprediksi mencapai ratusan juta rupiah.

Berdasakan informasi diterima dari pihak kepilosian, diduga nyala api muncul dari kios elektronik milik pedagang bernama Arif, akibat konsleting listrik. (rizqon)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan