Penampakan Sosok Wanita Penunggu Kantor

ilustrasi sosok perempuan penunggu kantor.

BANJARMASIN, klikkalsel – Hampir kebanyakan warga Kalimantan percaya jika sebuah bangunan rumah atau kantor dan sejenisnya ada penunggu atau penghuni kasat mata.

Termasuk di salah satu kantor di kawasan Pangeran Hidayatullah Kelurahan Banua Anyar Kecamatan Banjarmasin Timur, seperti pengalaman misteri yang dialami Anang (nama samaran), pada Maret 2008 lalu kepada klikkalsel.com.

Ceritanya, saat itu Anang mendapat kerja di kantor tersebut. Padahal, Anang yang bertempat tinggal tak jauh dari kantornya bekerja, telah banyak mendengar kalau tempat ia bekerja tersebut cukup angker dan konon banyak dihuni makhluk halus.

Tapi Anang tak memperdulikan dan tetap memilih berkarir di kantor itu, karena pikir Anang jam kerjanya tak sampai malam karena waktu pulang hanya sekitar jam lima sore.

Rupanya prediksi Anang salah. Tiga hari kerja di kantor barunya itu, ia justru mendapatkan tugas lebih yang membuatnya harus lembur hingga larut malam.

Baca juga : Diteror Makhluk Tak Berkepala di Rumah Baru

Singkat kisah, Anang mulai mengerjakan tugas kantor tersebut hingga tak terasa hari sudah mulai sore, dan rekan-rekan kerja sudah mulai pulang. Seiring matahari turun, harinya pun berganti senja hendak berganti malam.

Anang pun bergegas menyalakan lampu di semua sudut ruangan kantornya, dan hanya lampu aula kantor tak dinyalakan dan dibiarkan gelap, karena tidak tahu letak sakalernya, maklum Anang baru beberapa hari kerja.

Setelah itu Anang menaiki tangga menunju ruang kerjanya yang ada di lantai tiga. Kebetulan aula tersebut merupakan ada di lantai dua, namun terbuka sehingga bisa langsung dilihat dari ruangan Anang.

Detik berganti jam, suasana kian sepi tak terasa malam pun tiba. Anang pun mulai membayangkan macam-macam kejadian atau penampakan apa yang akan muncul di hadapannya. Akan tetapi, Anang sedikit bernapas lega, karena seingatnya ada seorang wakar di kantornya yang dimintanya menemani jika dirinya menemui hal yang aneh-aneh.

Lagi-lagi Anang salah, pekerjaan kantor itu benar-benar membuatnya hanya sendirian di kantor, karena wakar di kantornya sedang izin untuk mengantarkan istrinya mendatangi salah satu rumah kerabat yang sedang hajatan.

Baca juga : Tiga Malam Berturut-turut Bertemu Serupa Kuntilanak

Seketika itu pula Anang mula tak karuan rasa, namun untuk mengusir sepi dan rasa takutnya ia memutar musik dari program winamp komputernya, kemudian mengeraskan suaranya.

Namun anehnya, di tengah suara musik yang kencang tersebut sesekali Anang mendengar bunyi ‘kresek-kresek’ seperti benda digesek-gesek dari luar ruang kerjanya.

Suara tersebut diabaikan, dan Anang memilih berpikir positif, bahwa itu hanya suara binatang malam yang sedang mondar-mandir.

Kendati bulu kuduk mulai berdiri, Anang lebih memilih fokus kepada layar komputer sembari jarinya lincah menari memencet keyboard untuk menyelesaikan laporan persiapan acara kantornya.

Namun Anang mulai gelisah dan makin merinding, selain suara tadi tak pernah berhenti, Anang juga merasa ada yang memperhatikan. Namun saat matanya menjelajah seluruh ruangan ia tidak mendapati siapapun di situ.

Bahkan Anang beberapa kali tercekat saat sekilas ia melihat bayangan berkelebat melintas di depan pintu ruangan yang terbuka.

Saat ia mencoba memfokuskan matanya ke pintu ruangan tersebut matanya tidak menemukan apapun.

Namun saat matanya kembali ke layar komputer, ia terperanjat karena mendengar bunyi benturan yang sangat keras seperti suara pintu yang dibanting.

Padahal pintu ruangannya masih terbuka. Meski takut, ia coba melangkah ke luar ruangan untuk membayar rasa penasarannya untuk mencari asal suara tersebut. Anang takut, kalau-kalau ada pencuri yang memasuki kantornya.

Ia mencoba berkeliling dan melihat ruangan-ruangan yang ada di lantai tiga tersebut, tidak ada satu ruangan pun yang terbuka atau orang lain di situ. Namun, Anang tak berani menengok ke lantai dua atau aula kantornya.

Dengan langkah cepat, akhirnya Anang kembali ke ruang kerjanya untuk mengebut kerjaannya agar cepat selesai. Namun baru saja pantatnya menyentuh kursi, ‘Brakk, brak, brakkk’ suara pintu dibanting kembali terdengar.

Kali ini bukan sekali, namun beberapa kali suara tersebut terdengar beriringan.

Anang yang ketakutan berpikir mungkin saja penunggu tempat tersebut tidak menyukai kehadirannya. Sebab, saat itu pula Anang mencium aroma wangi melati. Ia pun lantas bergegas beranjak dari ruang kerjanya meninggalkan komputer yang masih menyala.

Apa yang paling ditakutkan Anang akhirnya terjadi, saat hendak ke luar ruang kantornya. Ia langsung gemeteran dan keringat dingin tiba-tiba ke luar, langkahnya pun kaku saat berdiri di depan pintu.

Bagaimana tidak, sesosok perempuan tinggi dengan wajah menunduk melayang naik dari aula kemudian berdiri di depan pintu ruang perlengkapan persis di seberang ruangannya.

Meski dalam gelap karena lampu aula kantor tak nyala, Anang masih bisa melihat jelas pakaian yang dikenakan sosok tersebut yang berwarna putih dengan rambutnya yang panjang menjuntai ke depan menutupi wajah hingga dadanya.

Tidak sampai satu menit muncul sekelebat sosok menyeramkan dengan gaun panjang menutup hingga mata kaki tersebut kemudian melayang turun lagi menuju aula kantornya.

Tanpa pikir panjang Anang langsung lari menuruni tangga hingga sampai ke parkiran bangunan tersebut dan pulang ke rumah.

Keeseokan harinya ia menceritakan kejadian tersebut kepada rekan kantornya tentang apa yang dialaminya semalam. Rupanya sosok tersebut kerap muncul dari aula kemudian menampakan diri.

Temannya hanya tersenyum dan mengatakan kejadian serupa pernah dialami beberapa orang di kantor tersebut, termasuk penjaga malam.

Bahkan menurut si penjaga malam, ia pernah dipindah tidur dari lantai dua ke lantai satu.

Namun kata temannya kejadian itu biasanya akan terjadi pada karyawan baru dan setelah itu maka tidak akan terjadi apa-apa lagi.

Hal tersebut seperti penanda dari para penunggu gedung bahwa mereka ada.

Dan benar saja, setelah hampir 11 tahun bekerja ditempat tersebut Anang tidak pernah mengalami kejadian aneh lagi.

Meski sesekali Anang mendapat cerita bahwa ada tamu atau orang baru di tempat tersebut mengalami hal-hal mistis.

Penulis : David

Editor  : Farid

Tinggalkan Balasan