Cerita Mistis Dibalik Keindahan Air Terjun Bajuin Tanah Laut

PELAIHARI, klikkalsel.com – Air Terjun Bajuin yang terletak di Desa Sungai Bakar, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut memiliki panorama alam yang indah.

Pada era tahun 1980 -1995 objek wisata Air Terjun Bajuin merupakan salah satu andalan destinasi wisata di Kabupaten Tanah Laut. Keberadaannya pun cukup dikenal oleh masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel).

Meski memiliki kesejukan khas daerah pegunungan dan terdapat air terjun indah. Sayangnya objek wisata tersebut seiring waktu perlahan sempat menurun, bahkan mati suri.

Diceritakan Udin (50), warga lokal yang juga bertugas sebagai penanggung jawab loket Wisata Air Terjun Bajuin saat ditemui klikkalsel.com mengatakan, mati surinya destinasi wisata itu lantaran sebelumnya tidak adanya sistem yang mengatur. Sehingga membuat kondisi fasilitas di kawasan tersebut menjadi tidak terawat.

“Jadi wisatanya sempat terbilang sepi atau mati suri karena waktu itu strukturnya belum jelas banyak fasilitas yang terbengkalai,” kata Udin, Sabtu (30/10/2021).

Namun, sejak tahun 2019 kata Udin, Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Laut dengan giat melakukan pembinaan kepada masyarakat, tentang pengelolaan destinasi wisata.

Kemudian dari tahun 2020 yang lalu, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa fasilitas pendukung di tempat tersebut.

Sehingga hasilnya, pada tahun 2020 objek wisata Bajuin mulai dibuka secara resmi dan kembali ramai dikunjungi masyarakat, baik dari Kabupaten Tanah Laut sendiri maupun luar.

Momen ini tidak disia-siakan warga lokal yang ingin dapat merasakan manfaatnya, yaitu dengan cara membuka peluang usaha.

“Seperti menyediakan jasa ojek untuk menuju lokasi air terjun yang memiliki jarak 2 kilometer dengan biaya Rp 5 ribu untuk 1 kali naik serta ikut terlibat pada penataan parkir dan warung,” jelasnya.

Sementara ini, fasilitas yang tersedia di kawasan tersebut selain air terjun juga ada beberapa pendopo dan rumah pohon yang masih dalam proses pembangunan, serta pembangunan bendungan yang sempat jebol karena terkena bah.

Lanjut Udin bercerita, dibalik keindahan panoramanya, Air Terjun Bajuin juga menyimpan cerita mistis yang dituturkan oleh masyarakat lokal.

“Seperti penampakan berwujud atau menyerupai seorang putri, nenek dan kakek yang menampakan diri di kawasan objek wisata air terjun,” ujarnya.

Bahkan kata Udin, tidak sedikit pengunjung mengaku mendengar suara tangisan anak-anak, suasana ribut dan orang memanggil ketika pulang dari air terjun saat menuju parkiran menjelang magrib.

“Serta ada juga yang mengatakan patung pasangan pengantin di sini bergerak sendiri jika ditatap lama,” ceritanya.

Konon, cerita orang dulu, bagi yang memiliki kemampuan spiritual (bisa melihat mahluk halus), kawasan Air Terjun Bajuin memiliki penduduk lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk di Kota Pelaihari.

“Air Terjun Bajuin ini terletak di Gunung Buluh, kata orang dijaga oleh sesosok Hanoman,” ujarnya.

“Cerita warga dahulu ada panglima perang kerajaan Banjar yang memiliki anak kembar. Namun, anaknya 1 diminta oleh mahluk alam sebelah untuk menjadi penguasa di Gunung Buluh dan menjaga Goa yang diisi sarang burung walet asli,” sambungnya.

Adapun gangguan yang sering dialami para warga dan pedagang di wisata tersebut, ujarnya ada warga setempat yang ingin pergi ke lokasi wisata, di pertigaan sebelum masuk atau dekat pohon halaban muncul penampakan orang berkepala lancip.

Juga ketika merebus telur di warung, namun lupa menawarkannya, telur bisa berkurang dengan sendiri.

“Jumlah telur itu kalau dihitung ulang bisa berubah atau berkurang,” imbuhnya.

Hal itu, di benarkan Niah (45) pedagang di kawasan wisata tersebut, yang juga mengatakan anaknya sering melihat sosok putri, nenek, kakek-kakek serta mendengar ada yang memanggil.

“Pernah karena tidak menawarkan (Kada Betawaran). Dan anak saya sering melihat dan mendengar karena ia bisa dibilang punya kemampuan melihat mahluk halus,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi