Pedagang Kue Online Jengkel Medsos Dibatasi

Sejumlah kue-kue lebaran yang siap di upload ke medsos (foto : net)

BANJARMASIN, klikkalsel – Menyebarnya berita hoax pasca ricuh aksi people power, Pemerintah Indonesia, mengambil langkah pembatasan akses media sosial Facebook, Instagram, Twitter dan WhatsApp.

Tentu saja berdampak pedagang online yang menggunakan akses medsos tersebut. Pelaku bisnis online banyak yang jengkel, sebab orederan ikut menurun.

Apalagi mereka tak bisa memposting barang, makanan dan jualan lainnya, pasca yang mau di pasarkan secara online untuk lebaran.

Dini salah satunya, adanya pembatasan tersebut membuatnya kesulitan memposting jualan kue-kue keringnya.

Melaui instagram di akun miliknya tak bisa dilakukan, padahal dirinya telah membuat kue-kue tersebut untuk segera dipasarkan melalui online.

“Sudah dua hari saya tak bisa memposting dagangan kue saya, dan juga para pembeli yang ingin melihat hasil kue saya tak bisa melihat gambarnya,” ucap warga Handil Bakti ini, Sabtu (25/4/2019).

Hal senada juga dikatakan Eridanis, sejak diblokirnya dan pembatasan media social dirinya tak bisa mengakses contoh gambar kue yang telah dibuatnya.

Padahal, cetusnya, moment pertengahan Ramadhan sangat tepat memasarkan ke pelanggan.

“Sejak tak bisa diakses sangat sejumlah pelanggan banyak menanyakan kue apa yang akan dibuat melalui langsung no call saya, dan tak sedikit pula mereka mennyakan contoh kue-kue saya,” ucapnya pelaku usaha kue kering, bolu karakter Habibie yang dipasarkan online ini.

“Ini sangat menggangu, berapa banyak pedagang yang melalui medsos kesulitan dalam mengakses barang dagangannya. semoga saja cepat terselesaikan hingga bisa memulai usaha lagi,” sebutnya. (azka)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan