Momen HKN, Pemko Fokus Tangani Stunting di Banjarmasin

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin hingga gencar menurunkan angka stunting. Pasalnya hingga sampai saat ini Banjarmasin masih belum mencapai target nasional penurunan angka stunting.

Momen Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 59 ini membuat Pemko Banjarmasin semakin memfokuskan untuk mengejar target nasional penurunan angka stunting tersebut.

“Untuk stunting ini target kita cukup tinggi karena dari angka 22 persen ke 14 persen itu cukup besar effort kita,” ucap Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, Minggu (19/11/2023).

Ibnu Sina mengatakan bahwa berbagai program penanganan stunting terus digencarkan pada 14 lokasi fokus yang ada di Banjarmasin.

Hal itu dilakukan agar, penanganan stunting di Banjarmasin lebih terkoordinir dan tepat sasaran. Selain itu salah satu program penanganan stunting yang semakin di gencarkan yakni Apartur Sipil Negara (ASN) Peduli, yang mana para ASN ikut berkontribusi melalui infak.

“Itu gerakan bersama dengan menyisihkan penghasilan dengan bersedekah untuk penanganan stunting,” tuturnya.

Baca Juga : Upaya Mewujudkan Pemilu Damai, Polresta Banjarmasin Gelar ‘Ngupi Bekisahan’

Baca Juga : Kapal Perang Legenda Dewaruci dan KRI Makassar 590 Sandar di Banjarmasin

Sementara itu, Ibnu membeberkan bahwa untuk penanganan stunting ini, Pemko Banjarmasin sudah melakukan dengan maksimal dengan menggelontorkan amggaram sebesar Rp 5,5 miliar untuk tahun 2023.

“Tahun 2024 mendatang akan diusulkan sebesar Rp 8 miliar. Anggaran penanganan stunting di tahun 2024 itu sudah dikawal sejak awal agar jelas penanganannya,” bebernya.

Kepala Dinkes Banjarmasin, dr Tabiun Huda mengatakan, intervensi penangganan stunting lebih pemberian makanan tambahan kepada keluarga stunting maupun keluarga berisiko stunting.

“Makanan tambahan yang diberikan sesuai dengan bernutrisi dan gizi. Tentunya itu stimulus kita dalam penanggulangan stunting,” tuturnya.

“Kita juga pemberian vitamin yang ditaburkan pada makanannya,” imbuhnya.

Terpenting lanjutnya, mensosialisasikan kepada masyarakat luas terkait penanggulangan stunting di lingkungan keluarganya.

Tidak hanya itu, penanggulangan sejak dini juga dilakukan melalui pemberian tablet tambah darah bagi anak-anak sekolah.

“Mencegah mereka kurang darah saat hamil,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran