Minim SDM Jadi Alasan Disbudpar Banjarmasin Belum Ada Niatan Membuka Siring Menara Pandang

Minim SDM Jadi Alasan Disbudpar Banjarmasin Belum Ada Niatan Membuka Siring Menara Pandang
Minim SDM Jadi Alasan Disbudpar Banjarmasin Belum Ada Niatan Membuka Siring Menara Pandang

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Hampir satu tahun, objek wisata siring menara pandang yang berada di Jalan Kapten Piere Tendean, Kelurahan Gadang, Banjarmasin Tengah, ditutup untuk umum karena pandemi Covid-19.

Kawasan yang menjadi lokasi wisata di Banjarmasin tersebut, selama satu tahun ini juga sudah tampak sepi dari pengunjung, yang mana biasanya dalam kondisi normal, kawasan tersebut selalu ramai dengan pengunjung.

Hingga sampai saat ini kawasan tersebut masih saja sepi akan pengunjung yang berdatang. Hal ini juga berbanding terbalik dengan sudah mulainya diberikannya izin untuk menggelar kegiatan atau acara yang mengumpulkan masa.

Namun tentunya harus mengantongi rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 Banjarmasin dan wajib menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

Namun kesempatan tersebut tidak dimanfaatkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin untuk kembali membuka objek wisata, satunya siring sungai Martapura tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Ikhsan Al Haq mengatakan bahwa pihaknya masih belum ada niatan untuk membuka kawasan wisata siring tersebut.

“Belum ada niat untuk membuka. Karena potensi terjadinya kerumunan massa masih cukup besar. Sehingga pengelola tetap mensterilkan lokasi ini,” ujarnya, Jumat (19/2/2021).

Ikhsan juga menjelaskan alasan mengapa pihak Disbudpar Kota Banjarmasin sampai belum memiliki niatan untuk membuka objek wisata tersebut untuk umum.

Alasan tersebut yakni minimnya sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan pengawasan, dan keterbatasan sarana prasarana.

“Kita belum punya petugas khusus untuk mengawasi setiap pengunjung. Yang ada cuma petugas kebersihan dan jaga malam. Karena kondisi itu tidak kami buka,” jelasnya.

“Kondisi sekarang lokasi siring bisa secara bebas diakses masyarakat. Lain hal seperti Monumen Nasional (Monas) yang dilengkapi dengan pagar dan pintu masuk keluarnya. Sehingga penjaga juga bisa melakukan pengawasan,” tambahnya.

Karena pertimbangan tersebut, menurut Ikhsan pihaknya pun berencana melakukan rekrutmen petugas khusus untuk mengawasi setiap pengunjung, jika memang kawasan siring benar-benar akan dibuka.

“Patut untuk dipertimbangkan. Namun tentunya harus melihat kemampuan keuangan daerah terlebih dulu,” paparnya.

Selain itu, berkaitan dengan warga yang hanya sekedar jogging, Ikhsan mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak ada larangam, selama warga tersebut hanya lewat dan tifak berdiam di siring.

“Sejak awal PSSB itu tidak dilarang. Yang penting dia tidak menetap atau numpang lewat saja tidak masalah. Lain cerita jika orang-orang tersebut datang dan menetap di siring seperti melakukan senam dan sebagainya, maka petugas dari Satpol PP atau Dishub akan membubarkannya,” tandasnta.

Namun dari pantauan klikkalsel.com di lapangan, kondisi lokasi wisata siring pinggir sungai Martapura tersebut, selama di tutup kondisinya kian memprihatinkan.

Terlihat dari beberapa tempat yang seperti tidak terawat, bahkan atap panggung yang berada di samping Rumah Anno terlihat robek dan belum di perbaiki.

Akan tetapi, menurut pedagang yang berjualan di kawasan tersebut, meskipun saat ini kawasan Siring Menara Pandang tersebut masih di tutup, di akhir pekan para pengunjung sudah mulai banyak yang berdatangan.

“Kalau Sabtu – Minggu sudah mulai ramai, tapi ini masih belum dibuka,” tuturnya.

Ia berharap kawasan wisata siring tersebut agar segera bisa di buka, karena dengan kondisi di tutup pun masih saja ada warga yang berkunjung.

“Mending di buka saja, kalau di tutup juga masih saja ada yang datang,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan