MARABAHAN, klikkalsel.com – Mapala Uniska menggandeng Korps Sukarela (SKR) PMI Unit Uniska ikut mendistribusikan logistik terhadap korban banjir di Desa Semangat Dalam Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala (Batola) sekaligus melakukan Check Up kesehatan warga, Rabu (20/1/2021)
Ketua Umum Mapala Uniska, Reggi Amianu Dyanta Ratih mengatakan, adapun cek up kesehatan yang dilakukan KSR PMI Uniska salah satunya, Clcek tensi darah. Langkah tersebut diambil karena menimbang dalam beberapa hari sebelumnya masih banyak sekali warga yang masih bertahan di rumah juga perlu perhatian dari sisi kesehatan.
“Kami banyak menemui beberapa dari warga yang masih bertahan tidak mengungsi dari banjir, diantaranya ada yang sudah Lansia dan sangat diperlukan perhatian dari sisi kesehatan,” kata Reggi, Kamis (21/1/2021).
Selain mengecek kesehatan fisik warga, Reggi menjelaskan pihaknya juga memberikan dorongan, motivasi dan bantuan empati kepada warga guna menghindari trauma dan stress Karena pikiran terkait dampak banjir.
“Banyak warga yang bisa dibilang trauma dan stress karena banyak pikiran karena kondisi banjir saat ini,” ujarnya.
Dengan demikian, Reggi berharap hal ini bisa menjadi antisipasi awal dan bisa menjadi pemicu untuk kedepannya ada perhatian dari instansi kesehatan juga melakukan pemeriksaan kesehatan secara khusus terhadap warga terdampak banjir yang tidak mengungsi.
“Terlebih sejumlah warga sudah Lansia yang masih berdiam di rumah, tidak bisa kemana mana karena banjir,” harapnya.
Disamping itu Relawan KSR PMI uniska Nurkhaliza bersama Elvina Rossa yang turun ke lokasi banjir mengatakan sekitar 25 warga di lokasi banjir setelah dilakukan cek up tensi darah rata-rata tekanan darah para warga terdampak banjir tersebut mengalami darah tinggi.
“Tekanan darah mereka rata-rata tinggi,” ujarnya.
Ringkasan hasil blusukan tim gabungan Mapala dan KSR PMI Uniska bahwasannya masih banyak warga disana yang kedapatan sangat membutuhkan obat-obatan.
“Seperti obat kulit, obat gatal gatal, obat oles lecet, obat diare, dan obat obatan untuk anak juga seperti paracetamol,” jelasnya.
Sementara itu, juga ada kedapatan 2 Lansia yang butuh perhatian kesehatan khusus, dan ternyata belum ada pihak kesehatan seperti dokter atau perawat yg mendatangi pengungsian tersebut.
Oleh karena itu, ia berharap pihak instansi kesehatan terkait bisa memperhatikan warga yang terdampak banjir dengan mendatangi kerumah. Karena masih ada sebagian warga tidak mengungsi dan tidak mau dievakuasi.
“Salah satu faktor penyebab darah tinggi adalah tidak bisa tidur dengan nyenyak,” pungkasnya.(airlangga)
Editor: David