Malam Grand Final Naga Banjarbaru, Walikota Ingin Finalis Miliki Pemahaman Budaya

BANJARBARU, klikkalsel.com – Sebanyak delapan pasang peserta Nanang Galuh (Naga) Banjarbaru 2021 membuktikan kelayakannya di malam Grand Final yang menjadi penentuan terpilihnya Naga Banjarbaru untuk menjadi wakil dalam ajang Kompetisi Naga Kalimantan Selatan nanti.

Malam Grand Final Nanang Galuh (Naga) Kota Banjarbaru tahun 2021 dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di salah satu hotel di Banjarbaru, Senin (28/6/2021) malam.

Dari pantauan klikkalael.com acara tersebut turut dihadiri jajaran Forkopimda Kota Banjarbaru dan delapan pasang Naga Kota Banjarbaru yang berkompetisi di Malam Grand Final ini, yaitu Nanang Ayif dan Galuh Sukma, Nanang Adib dan Galuh Echa, Nanang Romeo dan Galuh Husna, Nanang Mirwan dan Galuh Ayu, Nanang Yoga dan Galuh Adel, Nanang Azhar dan Galuh Hanin, Nanang Denny dan Galuh Jauza, serta Nanang Putra dan Galuh Diyah

Kepada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru, Hidayaturrahman dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan program kerja pihaknya di tahun 2021.

“Sebelumnya jumlah peserta yang mendaftar untuk menjadi peserta Naga Kota Banjarbaru sebanyak 121 orang dan setelah melalui berbagai proses, seleksi secara bertahap. Sampai malam Grand Final tersisakan 8 pasang Naga Banjarbaru,” ucapnya.

Baca Juga : Pemilihan Nanang Galuh Banjarbaru 2021 Masuk Tahap Seleksi, Para Peserta Adu Ide Kreatif Mempromosikan Destinasi Wisata di Masa Pandemi COVID-19

Hidayaturrahman mengungkapkan, kegiatan pemilihan Naga Kota Banjarbaru sudah mendapatkan izin dari satuan tugas penanganan Covid-19 Kota Banjarbaru dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

“Sehingga jumlah yang hadir dibatasi, dan untuk peserta Naga Kota Banjarbaru 2021 semuanya sudah dilakukan tes antigen dan hasilnya negatif semua,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan para peserta Naga Kota Banjarbaru semua sudah dibekali dengan pengetahuan umum, baik pemerintahan, organisasi, psikologi, seni dan budaya.

“Sebelum Grand Final pada malam ini, peserta juga sudah menjalani karantina terbuka dengan melakukan kunjungan ke beberapa instansi Kota Banjarbaru untuk menambah wawasan serta pengetahuan dan karantina tertutup,” tuturnya.

Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin dalam sambutannya sekaligus membuka acara malam Grand Final Nanang Galuh Kota Banjarbaru mengaku sangat bangga kepada delapan finalis tersebut.

“Saya banga karena para finalis memiliki semangat yang tinggi dan motivasi untuk bersaing serta meningkatkan kualitas diri,” ucapnya.

Menurutnya, kegiatan Pemilihan Nanang Galuh Kota Banjarbaru 2021 merupakan kegiatan yang positif untuk menambah wawasan budaya daerah.

“Pemilihan Nanang Galuh ini juga sebagai ajang pengembangan bakat yang tidak terbatas pada rutinitas dan bukan penampilan fisik semata,” ujarnya.

“Tetapi juga memperhitungkan kualitas diri seperti intelijensi, keterampilan, pengetahuan dan bakat di bidang senibudaya,” sambungya.

Lebih lanjut, HM Aditya Mufti Ariffin menilai Nanang Galaug Kota Banjarbaru harus memiliki pemahaman budaya daerah, komunikasi dan etika yang baik sehingga layak bergelar duta pariwisata.

Selain itu, Nanang dan Galuh Kota Banjarbaru diharap mampu menjadi rollmodel untuk generasi muda yang lainya. Memiliki kepedulian terhadap pelestarian budaya dan kearifan lokal.

“Kalau tidak dimulai dari generasi muda siapa lagi yang akan peduli dan meneruskan tradisi budaya daerah,” ungkapnya.

Ia menilai, generasi muda adalah genarasi yang mampu meneruskan visi misi daerah untuk merawat adat dan generasi yang harus memiliki tekad kuat akan kepintaran kepada adat.

“Serta berani menanggung resiko menentang jaman yang tidak bersahabat dengan kelestarian budaya,” tuturnya.

Wali Kota Banjarbaru ini juga mengajak para pengunjung yang hadir di malam Grand Final Naga Banjarbaru 2021 untuk menanamkan tekad kepedulian budaya kepada generasi penerus atau muda sejak dini.

“Jagan sampai budaya kita hilang diambil dan di akui pihak lain akibat ketidak pedulian terhadap budaya,” tutupnya.

Sampai berita ini ditulis dalam malam Grand Final Nanang Galuh Kota Banjarbaru ini, peserta diberikan kesempatan untuk memilih pertanyaan lalu menjawabnya. Dengan demikian dari pertanyaan tersebut peserta yang paling baik menjawab akan dinilai oleh dewan juri.(airlangga)

Editor: Abadi