Lahan Pertanian Tersisa Hanya 20 Persen

Anggota DPRD Kalsel yang juga merupakan Ketua Komisi III DPRD Kalsel, melaksanakan reses di Desa Teluk Masjid dan Desa Baru, Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). (foto : amran/klikkalsel)

AMUNTAI, klikkalsel– Lahan pertanian masyarakat Desa Danau Panggang, Kecamatan Hulu Sungai Utara (HSU) kini tertutup oleh rumput tebal sejenis rawa. Danau Panggang merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah 224,49 km2 atau 25,15 persen dari luas wilayah Kabupaten HSU.

Anggota DPRD Kalsel yang juga merupakan Ketua Komisi III DPRD Kalsel, melaksanakan reses di Desa Teluk Masjid dan Desa Baru, Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). (foto : amran/klikkalsel)

Danau Panggang dulunya terkenal dengan lumbung padi, khususnya di Desa Teluk Masjid dan Desa Baru, namun saat ini sebagian lahan pertanian di dua desa tersebut sudah tidak berfungsi akibat banyaknya tumbuhan liar yang memadati lahan pertanian warga tersebut.

Anggota DPRD Kalsel, DR H Supian HK yang melaksanakan reses di Desa Danau Panggang mendapat aspirasi dari konstituennya agar meningkatkan kembali lahan pertanian. Sehingga, warga memerlukan tracktor penghancur rumput liar.

“Kami ingin membuka lagi lahan pertanian. Karena sudah lama lahan kami tidak berfungsi. Sehingga kami meminta bantuan tracktor,” tutur Khairullah warga Desa Danau Panggang, Selasa (27/2/2018).

Mendapat aspirasi tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kalsel ini mempersilahkan kepada masyarakat untuk membuat proposal permohonan bantuan ke pemerintah provinsi.

“Tentu saya juga prihatin dengan kondisi lahan pertanian di wilayah Danau Panggang yang sebagian tidak berfungsi. Dulu kita sempat panen setahun sekali, sekarang tiga tahun sekali. Silakan mengajukan permohonan dengan proposal, kami akan memperjuangkannya di tingkat provinsi,” ucap Supian HK menjawab aspirasi pemilihnya.

Ketua Harian DPD Partai Golkar Kalsel ini juga mengakui kalau Danau Panggang dulunya terkenal dengan lumbung padinya. Karena aktivitas pertanian menurun, maka saat ini hanya sekitar 20 persen lahan pertanian yang bisa digarap untuk pertanian di Desa Teluk Masjid dan Desa Baru.

Bahkan kata dia, sangat mendukung jika keinginan masyarakat untuk meningkatkan lahan pertanian. Sebab ujarnya, saat ini masyarakat Desa Danau Panggang hanya fokus mencari nafkah dengan memanfaatkan sungai untuk menangkap ikan, selain itu juga kerbau rawa.

“Saya sangat mendukung dan akan memperjuangkan ini di provinsi. Jangan sampai lahan pertanian kita mati karena banyaknya tumbuhan liar yang menutupi lahan,” tandasnya.(amran)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan