Kontestan Pilkada Harus Produksi Pikiran, Bukan Cacian untuk Menjatuhkan

Pengamat Politik dan juga Pemerintahan dari Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Arif Rahman Hakim

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Geliat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 sudah mulai terasa. Terlihat dari adanya berbagai pergerakan tokoh akhir-akhir ini mewarnai dinamika politik di Banua, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik dan juga Pemerintahan dari Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Arif Rahman Hakim mengatakan, bahwa perhelatan Pilkada kali ini diprediksi tidak hanya diisi wajah-wajah lama.

“Namun, nama-nama baru juga nampak mulai berani mengutarakan keinginannya maju di Pilkada mendatang,” ujarnya, Sabtu (4/5/2024).

Karena itu, menurutnya antusiasme ini patut untuk disyukuri mengingat, Kalimantan Selatan adalah bagian dari Indonesia yang merupakan sebuah negara demokrasi.

Baca Juga Jelang Pilkada Serentak 2024, Bawaslu HST Gunakan Dua Metode Rekrutmen Panwascam

Baca Juga Acil Odah Harus Lepas Status ASN Saat Ditetapkan Sebagai Calon Gubernur Pilkada 2024

Akan tetapi, catatannya keberanian tersebut harus dibarengi dengan keseriusan. Bukan sekedar memanfaatkan momentum untuk sekedar mencari popularitas.

“Jadi keseriusan diwujudkan dalam keberanian mengutarakan pikiran, gagasan atau ide yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan rakyat dan daerah,” imbuhnya.

Sejauh ini, menurutnya masyarakat masih disajikan dengan baliho-baliho yang hanya sekedar memajang nama dan foto.

Bukan disertai suatu ide atau gagasan apa yang hendak ditawarkan nanti ke masyarakat untuk menjadi pilihan sebagai kepala daerah.

Karena, rakyat memerlukan itu sebagai bahan obrolan di warung hingga diskusi ilmiah terkait apa-apa yang akan dilakukan pemimpin ke depan.

Karena itu, kita mendorong para calon pemimpin lebih banyak memproduksi pikiran, ketimbang hanya memajang nama dan foto,

“Jangan sampai Pilkada menjadi ajang memproduksi cacian untuk saling menjatuhkan. Pilkada kali harus lebih elegan dengan saling debat pikiran,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi