Kiriman Air Sampai Kota Barabai, Ratusan Rumah Terendam dan Ribuan Warga Mengungsi

BARABAI, llikkalsel.com – Kiriman air dari Penggunaan Meratus Hulu Sungai Tengah (HST) kini sudah sampai di Kota Barabai. Akibatnya, debit air pun drastis meningkat dan merendam ratusan bahkan ribuan rumah yang ada di seputaran Kota Barabai , Minggu (28/11/2021) malam.

Hingga kini, hujan masih mengguyur Kota Barabai, sehingga kenaikan debit air masih belum bisa diprediksi. Ribuan wara pun sudah turut mengungsi ke beberapa titik pengungsian.

Pantauan udara Kondisi kota Barabai yang digknangi air. (Istemewa)

Baca juga: Debit Air Pegunungan Meratus HST Meningkat Drastis, Barabai Siap-siap Menerima Kiriman Air

Sejumlah Petugas BPBD HST, Basarnas, Relawan Gabungan pun sudah bekerja sejak sore tadi melakukan evakuasi terhadap warga Bumi Murakata yang digenangi air.

Menurut Mustofa dari Vertikal Rescue Indonesia, pihaknya bersama Pahuluan Rescue turut membantu melakukan evakuasi kepada para warga yang terdampak banjir.

Lebih lanjut, debit air yang cukup tinggi serta berarus deras menjadi tantangan tersendiri untuk melakukan evakuasi.

Kemudian, pihaknya pun menggunakan perahu karet guna melancarkan proses evakuasi terhadap para ibu-ibu, balita, dan para terdampak banjir lainnya yang kesulitan melewati arus air.

“Sudah sejak siang tadi kami bekerja membantu melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang memerlukan pertolongan melewati arus air,” tuturnya.

Sementara itu, Ratu warga Simpang 4 Manjang Barabai, Rumahnya sudah dimasuki air sejak sore tadi. Debit airnya pun sudah sangat dalam setinggi di atas lutut orang dewasa.

Akibatnya, ia dan keluarga pun harus mengungsi ke rumah orang tuanya di Desa Bawan, Kecamatan Barabai. Karena, di rumahnya tersebut tidak memungkinkan lagi untuk ditinggali.

“Air sudah masuk rumah, tidak bisa didiami. Soalnya ada anak kecil dan tidak bisa melangsungkan aktifitas dirumah yang sudah tergenang itu,” tuturnya.

Hingga berita ini diluncurkan pukul 20.14 Wita, Kota Barabai masih diguyur hujan. Para pengungsi pun sudah terbagi dalam beberapa titik dan memerlukan kebutuhan mendesak makanan, obat-obatan, serta air bersih.

Selain itu, petugas BPBD, Basarnas, serta Relawan Gabungan masih terus bekerja mengelola dapur umum, evakuasi, serta koordinasi penanganan. (dayat)

Editor : Akhmad