Karhutla Meluas, Paman Birin Instruksikan SKPD Wajib Miliki Alat Pemadam Kebakaran

Sejumlah ASN memakai masker saat mengikuti apel gabungan lingkup SKPD Pemprov Kalsel yang dipimpin Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.

BANJARBARU, klikkalsel.com – Kabut tipis akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyelimuti Apel Gabungan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di halaman Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Senin (4/8/2023). Persoalan Karhutla tersebut dikemukakan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat memimpin apel dan menginstruksikan seluruh SKPD berperan aktif dalam penanggulangan karhutla.

Kemarau panjang yang terjadi saat ini menjadi potensi utama terjadinya karhutla di Bumi Lambung Mangkurat. Kian hari, karhutla makin meluas.

Dalam instruksi, Paman Birin, sapaan akrab gubernur, mewajibkan setiap SKPD memiliki satu alat pemadam kebakaran, tandon air, dan siapkan mobil operasionalnya.

Baca Juga Paman Birin Terjunkan Pasukan Elang Darat Bersihkan Semak Belukar Rawan Karhutla

Baca Juga Dampak Karhutla Tambah Jumlah Penderita ISPA

“Untuk mitigasi dan penanggulangan Karhutla, saya minta setiap SKPD setidaknya memiliki 1 alat pemadam kebakaran, 1 tandon air, dan siapkan mobil operasionalnya,” tegasnya.

Untuk diketahui, luasan Karhutla yang ditangani Pemprov Kalsel mencapai 2.098 hektar berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel per 28 Agustus 2023. Kota Banjarbaru menjadi daerah paling parah dilanda Karhutla seluas 860 hektar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diauddin mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya, dengan membawa masker di segala aktivitas guna berjaga-jaga apabila kabut asap melanda.

“Masyarakat dihimbau, kalau tidak ada keperluan yg penting, tidak usah melewati kabut asap. Kalau terpaksa, pakai masker,” tuturnya kepada awak media.

Untuk diketahui, efek kabut asap yang dihasilkan dari karhutla sangatlah berbahaya bagi kesehatan dan dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan asma, gangguan pernapasan, bahkan serangan jantung.

Perlu dicatat bahwa efek buruk kabut asap dapat berbeda-beda pada setiap individu. Bayi, anak-anak, dan lansia adalah kelompok paling rentan terhadap efek kabut asap.

“Batasi aktivitas di luar ruangan ketika musim kabut asap datang. Jika harus beraktivitas di ruang terbuka, usahakan untuk tidak berlama-lama serta pakailah masker yang menutupi mulut dan hidung,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi