Kabupaten Banjar jadi Lumbung Suara, BirinMu Kini Tertinggal 0,2 Persen Suara dari H2D

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Progres Perhitungan suara C.Hasil-KWK setiap TPS telah terdata 5.753 dari 9.069 atau 63,44 persen. Dinamika perolehan suara pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi semakin tipis hanya 0,2 persen antara 01 dan 02.

Selisih suara sementara saat ini hanya 2.653
Pada perhitungan si Sirekap KPU di laman https://pilkada2020.kpu.go.id/ per update pukul 08:59 (WIB) Minggu 13 Desember 2020, kandidat 02 masih unggul dengan meraup suara 531.227 (50,1persen) sedang 01 memperoleh 528.574 (49,9 persen).

Kandidat 01 Sahbirin Noor – Muhidin (BirinMu) perlahan mengejar ketertinggalan perolehan suara dari penantangnya 02 Denny Indrayana – Difriadi atau yang akrab dikenal Haji Denny dan Haji Difri (H2D). Petahana karib disapa Paman Birin itu berpotensi membalik perolehan suara yang sedang berproses tersebut.

Berdasarkan pengamatan, Kabupaten Banjar menjadi penyumbang suara BirinMu. Kandidat ini unggul telak dengan meraup suara 101.528, sedangkan penantangnya 58.932 suara hasil perhitungan 729 dari 1.273 TPS.

Selain itu Barito Kuala juga menjadi lumbung suara bagi BirinMu. Pasangan ini cukup unggul dengan mengantongi 44.517 suara, sedangkan H2D mendapat 27.647 suara berdasarkan perhitungan 451 dari 683 TPS.

Pengamat Politik dari Fisip Universitas Lambung Mangkurat, Setia Budi, mengatakan cukup menarik melihat dinamika Pilgub Kalsel 2020. Menurutnya dinamika saat ini menampilkan kontestasi demokrasi yang sangat baik.

Budi melihat sesudah pemilihan terjadi zona dukungan petahana yang tidak bergeser dari Pilgub sebelumnya. Jika diamati mengapa hal itu terjadi karena pembangunan di daerah itu menurut amatan masyarakat terjadi perubahan signifikan.

“Di mana petahana mendapat dukungan kuat di situ terjadi pembangunan signifikan. Katakanlah Barito Kuala yang mana saat ini perolehan suara cukup jauh antara petahana dengan penantang. Sejak 2015 Golkar selalu unggul dan masyarakat tetap mempertahankan pilihannya terhadap calon gubernur,” tuturnya.

Selain itu, sebutnya, petahana juga unggul di beberapa daerah. Namun, selisihnya suara tipis, tidak seperti di Barito Kuala dan Banjar.

“Di Kabupaten Banjar di mana saat ini juga menjadi lumbung suara petahana. Kita tau pembangunan di sana cukup signifikan. Tapin juga demikian saat ini menjadi penyumbang suara yang signifikan bagi petahana. Secara umum petahana unggul di beberapa daerah,” bebernya.

Budi menyatakan peluang petahana untuk menang terbuka jika jarak selisih suara di lumbung suara terlalu jauh. Menurut Budi meskipun kalah di daerah lainnya jika menang dengan selisih banyak di basis pemilih yang besar maka sangat mungkin hasil akhir memenangkan petahana.

“Kita tunggu hasil akhirnya bagaimana saya belum berani menyimpulkan, tapi peluang petahana terbuka jika melihat perolehan selisih suara di daerah dengan basis suara yang tinggi. Saat ini dinamika suara terus bergerak,” pungkasnya.

Sementara itu, Denny Indrayana – Difriadi unggul cukup signifikan di sejumlah daerah diantaranya Banjarbaru, Tabalong, Hulu Sungai Utara, dan Hulu Sungai Tengah dengan selisih 10.000 lebih suara. Sedangkan, daerah lainnya perolehan hanya selisih tipis.

Perhitungan suara di Kabupaten Banjar adalah yang paling ditunggu dan bisa dikatakan menjadi penentu. Karena daerah ini merupakan TPS terbanyak kedua setelah Banjarmasin. (rizqon)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan