KANDANGAN, klikkalsel.com – Pertama dan satu-satunya di Indonesia. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS) canangkan Desa Asam Kecamatan Sungai Raya sebagai desa budidaya ikan air tawar berbasis kearifan lokal dengan nama Kampung Haruan (Gabus). Rabu, (13/10/21).
Nama Kampung Haruan ini sendiri merupakan program yang ditetapkan oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) Republik Indonesia (RI) guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Mewakili Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP RI, Gemi Triastutik, Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, Andi Artha Donny memaparkan bahwa ikan haruan (gabus) ini jadi salah satu komoditas penyumbang inflasi.
“Kita tahu di Kalimantan Selatan (Kalsel), nilai ekonomisnya bernilai tinggi dan permintaan pasarnya pun tinggi berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) dua tahun terakhir ini,” ucap Andi.
Oleh sebab itu, menurutnya perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat agar sumber daya yang ada bisa dibudidayakan.
“Karena selama ini kebutuhan benih ikan haruan hanya dipenuhi dengan menangkapnya di alam liar. Yang makin kesini stok di alam kian terbatas,” lanjutnya.
Baca Juga : Puluhan Miliar Insentif Nakes Belum Dibayar, Nakes: Tolong Penuhi Hak Kami!
Baca Juga : Seorang Perempuan Ditemukan Meninggal di Kamar Swiss-BelHotel Borneo Banjarmasin
Sehingga, program ini diharapkannya bisa membuat pembenihan tidak lagi bergantung dengan alam. Serta menjaga kepastian ketersediaan benih.
“Selain itu program ini juga bisa menjadi model dan wadah pelatihan masyarakat bahkan menjadi lapangan kerja baru,” tuturnya.
Senada, Bupati H. Achmad Fikry berharap agar Kampung Haruan ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat juga memenuhi kebutuhan ikan haruan bagi masyarakat HSS.
Dengan berjalannya program ini, Bupati juga berharap semoga tidak ada lagi saat makan ketupat Kandangan ikannya Toman karna Haruan susah didapat.
Ini senada dengan harapan Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor saat kunjungannya ke HSS dalam rangka vaksinasi pada beberapa waktu lalu.
“Saya minta Kampung Haruan ini bisa menjadi suplay untuk HSS,” pungkas H. Achmad Fikry.
Pembenihan ini dilakukan oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Sumber Pulau Besar Desa Asam dengan teknik SIMONIKA GAHARMAS (Diseminasi Model Perbenihan Ikan Gabus Haruan di Masyarakat). (Mahdi)
Editor: Abadi