HSU Punya Wisata Susur Hutan Rawa Gambut

AMUNTAI, klikkalsel.com – Kurang lebih 89 persen wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) didominasi perairan rawa dan tanah gambut. Potensi eksotisme eksklusif kawasan tersebut belakangan dimanfaatkan menjadi salah satu objek wisata, yaitu objek wisata Susur Rawa Gambut yang berlokasi di Desa Pulantani, Kecamatan Haur Gading.

Wisata yang mulai ramai dikenal ini mencuri perhatian Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kabupaten HSU, Hj. Anisah Rasyidah Wahid yang kemudian meninjau langsung kawasan ekowisata hutan rawa tersebut dengan didampingi Camat Haur Gading Kamarudin, Kepala Desa Pulantani dan Duta Ekowisata Nasional Zainal Fuad, Minggu, (10/1/2021).

Hj. Anisah juga mengakui terkesima melihat ratusan hektare rawa yang menampilkan spot-spot menarik seperti, keanekaragaman ekosistem gambut, pohon rasau, pantung, belangiran, kelakai, tumbuh dengan subur. Di kesempatan yang sama ia turut memberi apresiasi kepada kepala desa dan warga yang secara swadaya berencana menjadikan hutan rawa tersebut sebagai kawasan ekowisata.

Menurutnya, jika digarap dengan serius, kawasan ekowisata ini bakal menjadikan terbukanya lapangan pekerjaan dan peluang usaha guna peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.

“Semua ini dapat berhasil, jika syarat seperti akomodasi dan transportasi ke kawasan ekowisata ini lancar. Hal ini yang perlu kita benahi bersama,” katanya.

Untuk itu, ujarnya perlu tekad dan rencana yang matang dalam membuka kawasan ekowisata ini, seperti dorongan Pemerintah Kabupaten HSU, Duta ekowisata, para pengrajin purun, Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD), Tim Budi Daya Bambu dan Pendamping Desa

“Kawasan ini tidak hanya sebagai kawasan budidaya purun saja, akan tetapi nantinya sebagai objek ekowisata di Kalimantan Selatan,” harapnya.

Ditemui terpisah, Fasilitator Lahan Peduli Gambut dari Badan Restorasi Gambut (BRG), Iwan Hermawan mengatakan, inisiasinya untuk membangun ekowisata ini cukuplah sulit, disamping melihat kondisi alam kawasan desa yang merupakan hutan rawa, juga dibutuhkan sebuah komitmen para kepala desa agar semua dapat berjalan dengan baik.

“Mengajak para kepala desa untuk bekerja sama membangun kawasan ini adalah tantangan yang tersulitnya,” ungkapnya.

Perbaikan lingkungan ekosistem gambut ini ujar Iwaan tidak dapat dilakukan secara perseorangan, akan tetapi perlu adanya kerjasama dengan gagasan dan komitmen bersama-sama pula.

“Kita ajak semua Kepala Desa yang ada, baik Kepala Desa Pulantani, Tambak Sari Panji, Haur Gading, Jingah Bujur, Keramat, Teluk Haur dan Kepala Desa Tuhuran, sehingga nantinya para nelayan yang saat ini sulit mencari ikan dapat memperoleh penghasilan lain, yaitu hasil dari mengantar wisatawan,” jelasnya.

Selain itu, Desa-desa yang selama ini menjadi Sentra Kerajinan Anyaman Purun di Kecamatan Haur Gading akan ikut terangkat dan produk-produknya tambah laku terjual.

Disamping menyusuri hutan rawa gambut dengan menggunakan perahu, Hj. Anisah bersama rombongan juga menyempatkan untuk beristirahat di Pondok Pemantau Api yang berada di kawasan Desa Tambak Sari Panji. (doni)

editor : David

Tinggalkan Balasan