Hingga November 2023 Terdata 148 Kasus Pneumonia di Banjarmasin

Ilustrasi batuk

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Virus Pneumonia yang merupakan penyakit menular ini lebih dikenal dengan paru-paru basah. Dimana virus ini menyebabkan batuk berdahak, demam hingga kesulitan bernafas.

Rupanya penyakit ini sudah sejak lama ada di Indonesia, bahkan disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, dr Tabiun Huda, bahwa Pneumonia ini terbagi menjadi dua jenis.

“Pneumonia ini ada dua yakni spesifik dan non spesifik. Nah kalau yang spesifik itu ya Tuberkulosis (TBC), kalau non spesifik itu bakterinya masih ringan,” ujarnya, Jumat (8/12/2023).

Untuk pengobatan dari Pneumonia itu sendiri kata Tabiun, sudah bisa dilakukan di Puskesmas yang ada di Banjarmasin.

Baca Juga Batuk, Pilek dan Bersin, Siswa Dianjurkan tidak Masuk ke Sekolah

Baca Juga Banjarmasin Penyumbang Penderita HIV dan AIDS Terbanyak di Kalsel

“Jadi gejala Pneumonia itu sendiri yakni bisa terlihat apabila ada penderita yang batuk hingga dua minggu lamanya. Bahkan batuk berdarah,” terangnya.

“Jadi itu bisa terlihat apabila sudah dilakukan foto rontgen di laboratorium, apabila ada kelihatan BTA nya berarti Pneumonia spesifik,” tambahnya.

Lantas di Banjarmasin sudah ada kah penderita Pneumonia itu sendiri? Menjawab hal tersebut, Tabiun Huda mengatakan bahwa dari data pada tahun 2022 bulan Desember ada sebanyak 162 kasus.

“Di tahun 2023 ini data terakhir bulan November itu ada 148 kasus Pneumonia. Sempat meningkat di Bulan September hingga 202 kasus,” jelasnya.

Untuk itu ia meminta apabila terdapat warga yang menderita batuk cukup lama agar bisa memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

“Karena ini kan menular, jadi apabila merasa sakit atau batuk-batuk bisa menggunakan masker,” harapnya.

“Kalau yang spesifik kita ada pengobatan rutin 6 bulan, dan kalau non spesifik nanti akan diberikan pengobatan dengan antibiotik khusus,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran