Harga Beras Lokal Masih Mahal

Harga beras lokal dipasaran tetap mahal

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Beras lokal di Banjarmasin terus mengalami kenaikan harga.

Salah seorang pedagang Pasar Antasari Burhanudin mengungkapkan, alasannya karena gagal panen, terpaksa stok penyimpanan tahun sebelumnnya dijual.

Sehingga sekarang banyak masyarakat yang berpindah ke beras luar.

“Sekarang beras jenis Usang yang biasa dijualnya Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribu perliter, sekarang mencapai Rp 19 ribu sampai Rp 20 ribu perliter. Begitu pula dengan beras lokal lainnya seperti mayang, unus, hanyar, dan beras lokal lainnya,” katanya Sabtu (7/1/2023).

Sedangkan beras dari luar tidak mengalami kenaikan harga. Dan harganya standar dan sangat terjangkau bagi masyarakat pada umumnya.

“Rata rata harga Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu perliternya,” ucapnya.

Dikatakannya pula meski beras lokal harganya cukup mahal dan merupakan stok tahun lalu, tapi masyarakat Banjarmasin masih banyak yang mencarinya.

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Birhasani menyampaikan, inflasi beras di kalsel hingga terjadi sampai saat ini, karena soal selera makan.

“Selera makan warga kita di provinsi ini, ya, beras lokal,” ucapnya.

Baca Juga : Ada Dugaan ‘Permainan’ Tengkulak di Balik Mahalnya Harga Beras Lokal

Baca Juga : Jembatan Sulawesi II Diresmikan Awal Februari

Menurut dia, ada beberapa jenis beras lokal yang paling diminati warga Kalsel di antaranya adalah Mutiara, Unus dan Siam.

“Beras-beras ini sekarang harganya mahal di pasaran,” ujarnya.

Mahalnya harga beras-beras tersebut, karena produksi panen tahun lalu mengalami penurunan drastis, dikarenakan adanya serangan hama tungro atau hama yang membuat padi menjadi kerdil.

“Karena serangan hama yang cukup luas melanda pertanian padi di daerah penghasil beras lokal terbanyak di provinsi ini, seperti di Kabupaten Banjar, Barito Kuala dan Tanah Laut, hingga membuat banyak gagal panen,” katanya.

Bahkan, kata dia, kegiatan operasi pasar murah beras yang dilaksanakan sejauh ini tidak terlalu signifikan menekan inflasi beras tersebut. (azka)

Editor : Akhmad