Gugur Daun Hingga 5 Kali Dalam Setahun, Produksi Karet di Tabalong Menurun Drastis

Petani karet di Desa Juai, Edy rosani ketika menyadap pohon karet

TANJUNG, Klikkalsel.com – Gugur daun melanda tanaman karet di Kabupaten Tabalong, tepatnya di Desa Juai Kecamatan Tanjung yang mengakibatkan menurunnya produksi getah yang dihasilkan.

Petani karet di Desa Juai, Edy rosani mengeluhkan produksi getah yang saat ini berangsur menurun akibat musim gugur daun yang terjadi dalam dua tahun ini beriringan dengan kedatangan virus Corona.

“Problematikanya gugur daun atau daunnya rontok,” ujarnya kepada Klikkalsel.com Kamis (30/6/2022).

Biasanya gugur daun tersebut terjadi hanya satu kali dalam setahun, namun saat ini mencapai hingga empat bahkan sampai lima kali.

“Normalnya satu tahun sekali, biasanya bulan Agustus menuju musim kemarau, daunnya agak kuning kemerahan,” jelasnya.

Lanjutnya, adapun musim sekarang rontoknya terjadi ketika cuaca panas kemudian hujan maka terjadi kembali gugur daun.

“Kalau ada panas misalnya satu minggu, kemudian hujan setelahnya rontok lagi. Perubahan cuaca sangat mempengaruhi,” tuturnya.

Baca Juga : Dibayang-bayangi Wabah PMK, Catat Rentetan Aturan Penyembelihan Hewan Kurban

Baca Juga : Jelang Dimulainya Uji Coba MyPertamina di Kota Banjarmasin, Sopir Angkot: Ribet, Kalau Bisa Ada Kebijakan

Tidak hanya itu, sejumlah pohon karet disekitar perkebunannya juga mengalami jamur akar yang mengakibatkan mati kulit di bidang sadap.

“Setelah mati kulit, pohonnya mati sama sekali,” ucapnya.

Atas adanya daun gugur dan jamur akar tersebut membuat penurunan produksi yang sangat banyak.

“Sebelum ada penyakit, seumpamanya pendapatan 80 kilo. Setelah kena penyakit hampir 30 kilo hasilnya jauh menurun,” katanya.

Ia mengharapkan pemerintah dapat membantu atau memfasilitasi bagaimana cara petani karet untuk mendapatkan obat untuk mengatasi permasalahan tersebut. (Dilah)

Editor: Abadi