Duh, Belasan Tahun Jalan Ini Terendam Air

Belasan tahun jalan ini terendam air saat pasang, namun tak pernah tersentuh pembangunan. (david/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Warga Jalan Pengambangan RT 8,9 dan 28 Kelurahan Pengambangan, Banjarmasin Timur masih menunggu janji pemerintah  memperbaiki jalan di lingkungan mereka yang rusak parah sejak belasan tahun lalu.

Belasan tahun jalan ini terendam air saat pasang, namun tak pernah tersentuh pembangunan. (david/klikkalsel)

Menurut Halim, Ketua RT 9 Kelurahan Pengambangan sebenarnya pemerintah telah beberapa kali mengajak warga berdialog untuk rencananya perbaikan jalan yang rusak tersebut.

Bahkan warga di bantaran Sungai Martapura menurutnya telah bersedia untuk dibebaskan rumahnya.

“Telah beberapa kali warga berdialog dengan pemerintah dan kita dijanjikan akan dilakukan perbaikan terhadap jalan tersebut pada tahun 2018 ini,” ujar Halim, Senin, (18/6/2018).

Ia berharap pemerintah jangan bersikap seperti sebelum-sebelumnya yang usai rapat hilang tanpa kabar.

Warga meminta pemerintah dapat memenuhi janjinya demi kenyamanan warga. Apalagi, anak-anak yang bersekolah di SD Negeri Pengambangan 10 harus digendong orang tuanya untuk berangkat dan pulang sekolah karena jalannya terendam air.

“Berapa kali ganti walikota dan gubernur tidak pernah ada perbaikan. Padahal waktu kampanye disini janjinya mau diperbaiki,” keluh Halim.

Menurut pantauan klikkalsel.com Jalan Pengambangan RT 9,10 dan 28 Kelurahan Pengambangan mengalami kerusakan sepanjang 300 meter.

Jalanan mengalami abrasi oleh air sungai yang mengakibatkan terjadinya penurunan pada permukaan jalan hingga terendam air sungai bahkan disaat musim kemarau.

Kerusakan tersebut terjadi sejak belasan tahun lalu yang diakui warga tanpa adanya upaya perbaikan dari pemerintah.

Kondisi tersebut diperparah dengan amblasnya jalan pada tahun 2011 lalu yang menyebabkan empat buah rumah hanyut terbawa arus sungai.

Warga Pengambangan mengaku iri dengan daerah lain yang mengalami kerusakan sedikit tapi langsung diperbaiki, berbeda dengan wilayahnya yang telah dibiarkan mengalami kerusakan belasan tahunan lamanya.

“Apa kami ne kada dianggap warga Banjarmasin kah, jadi kadada yang merpejuangkan (Apa kami tidak dianggap warga Banjarmasin, hingga tidak ada yang mau memperjuangkan,” celutuk salah satu warga saat ditemui klikkalsel.com. (david)

 

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan