Dosen Uniska Protes, Honor Mengajar Dipotong 15 Persen

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sejumlah dosen pengajar di Universitas Islam Kalimantan (Uniska) melakukan aksi protes karena 15 persen honor mengajar mereka dipotong.

Awalnya, potongan honor mengajar tersebut digunakan untuk menutupi administrasi mahasiswa dalam situasi awal pandemi waktu lalu. Putusan tersebut dihadiri pihak yayasan dan para dekan fakultas. Sementara dosen yang mengajar lainnya tak dilibatkan dalam putusan rapat tersebut.

Dikonfirmasi kebeberapa dosen kampus yang berdomisili di Jalan Adyaksa itu, menyatakan benar dan bahkan mereka mengharapkan agar program potongan honor tersebut dihapuskan.
Dosen FKIP Uniska, Dr Jarkawi mengungkapkan, pemotongan tersebut sudah berlangsung satu tahun lebih.

“Banyak Dosen Uniska yang protes, juga telah mengusulkan keringanan hingga penghapusan. Namun suara dosen tak didengar rektorat, ujarnya, Selasa (15/6/2021) sore.

Meskipun diketahuinya potongan tersebut diperuntukan untuk membantu mahasiswa yang terdampak pandemi Covid-19. Namun, baiknya ditanyakan dulu kepada semua dosen yang bersangkutan.

“Jika potongan 15 persen dari honor mengajar, bagaimana statusnya dosen yang masih mehonor. Hendaknya ada kejelasan tentang hal tersebut dan seandainya potongan jangan sebesar itu ya maksimal 5 persenyalah,” ucapnya.

Senada, protes juga diucapkan oleh Dr Kaspul Anwar. Dosen S2 Manajemen Pendidikan ini meminta agar pihak kampus menghapuskan program tersebut.

Menurutnya, bila itu terus dilanjutkan bisa saja memakan hak orang dan pihak kampus telah berbuat hal yang merugikan terutama mereka yang mengajar di Uniska.

“Kalau saya dihapuskan saja, atau bagaimana solusinya sehingga tak terjadi kecurigaan terlebih potongan honor tersebut,” pintanya.

Sementara itu Wakil Rektor lll, Idzani Mutaqqin, saat dikonfirmasi mengatakan, pemotongan honor untuk mahasiswa itu memang dilaksanakan. Dengan alasan mahasiswa mendapat subsidi SPP sebesar Rp 100 ribu dari keuangan kampus.

Subsidi itu merupakan kebijakan kampus dan dosen diminta andil dalam membantu, sehingga diptonglah 15 persen setiap honor dosen.

Ditanya terkait protes para dosen. Mutaqin mengungkapkan permasalahan tersebut tergantung kepada dosennya.

“Mungkin kita kembalikan ke dosennya sebab itu soal ikhlas atau tidaknya dalam pemotongan semoga saja ini ada penyelesaianya,” pungkasnya.(azka)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan