Dituding Menolak Pasien Hingga Meninggal Dunia, RS Badaruddin Kasim Lakukan Investigasi

Wakil Ketua DPRD Tabalong, Jurni, saat bertemu dengan manajemen RSUD Badaruddin Kasim. (foto : arif/klikkalsel)

TANJUNG, klikkalsel.com– Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tabalong, Jurni, menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Badaruddin Kasim, Maburai, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Senin (17/2/2020).

Kedatangan kader Partai Golkar tersebut, setelah mendapat aduan dari masyarakat saat blusukan ke Kecamatan Muara Uya beberapa waktu lalu.

Aduan tersebut tentang adanya dugaan penolakan oleh pihak RSUD Badaruddin Kasim, terhadap seorang pasien yang tengah dalam keadaan sakit parah dengan alasan ruang perawatan penuh.

Menurut Jurni, dari informasi yang ia himpun saat blusukan ke Kecamatan Muara Uya, pasien tersebut merupakan rujukan dari Puskesmas Muara Uya yang oleh pihak RSUD Badaruddin Kasim ditolak dan di arahkan ke RS di Kabupaten Balangan.

Bahkan katanya, dalam perjalanan dari RSUD Badaruddin Kasim menuju Balangan pasien tersebut meninggal dunia.

“Kami hanya ingin memastikan, apakah itu benar terjadi di sini. Kalau itu benar terjadi juga apakah itu sudah sesuai SOP,” ujarnya kepada awak media usai menemui manajemen RSUD Badaruddin Kasim.

Masih menurut Jurni, meski saat ini informasi yang tersebar di masyarakat masih simpang siur dan belum terbukti kebenarannya.

Namun, jika seandainya kejadian tersebut benar-benar terjadi maka, ini mutlak kesalahan pihak RSUD Badaruddin Kasim.

“Jadi kami rasa tidak boleh rumah sakit menolak, karena yang sifatnya darurat itu harus segera ditangani,” katanya.

Jurni menambahkan, hasil dari pertemuan kali ini, pihak Rumah Sakit Badaruddin Kasim berjanji akan segera melakukan investigasi.

“Mereka tidak tau persis kejadiannya, mereka meminta waktu untuk menyelidiki. Mereka minta waktu satu minggu,” imbuh Jurni.

Sementara, Kabag TU RSUD Badaruddin Kasim, Sapril, mengaku belum mengetahui pasti kebenaran dari informasi tersebut. Menurutnya, informasi yang belum terbukti kebenarannya itu hanya akan mencoreng nama baik serta keberadaan rumah sakit dalam hal memberikan pelayanan.

Meski begitu, ia tidak menutup diri dengan segala macam aduan yang pihak terima. Ia berjanji, akan melakukan investigasi lanjutan untuk mencari tahu kebenaran informasi tersebut.

“Akan kita inventigasi lagi, kalau perlu hari ini juga kita investigas sampai malam,” ujarnya.(arif)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan