Ditangan Bunasan, Drum Bekas Menjadi Bermanfaat

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Jika melintas di kawasan Kolonel Soegiono jangan kaget jika terdengar suara pukulan benda keras, yang berbunyi tong…tong…

Itu adalah pukulan sebuah palu besar ke drum-drum bekas oli atau minyak yang sudah kosong.

Ternyata ini dilakukan lelaki paruh baya, Bunasan (60). Ditangannya, kreasi bekas drum yang berbahan logam tersebut menjadi sebuah benda yang bermanfaat, seperti tempat bak sampah, tempat pembakaran sampah, ada pula yang dimanfaatkan menjadi Anglo atau kompor masak bahkan fungsi lainnya.

“Kita hanya menggunakan palu dan pahat besar untuk memotong drum menjadi dua bagian, kemudian kita rapikan bagian yang penyok drum-drum tersebut, supaya pembeli tertarik,” katanya saat dibincangi klikkalsel.com, Senin (7/12/2020).

Harga jual untuk drum kreasi Banusan satunya dibanrol Rp75.000.

Sedangkan untuk bahan drum tersebut ia dapatkan dari penjual yang datang ke tempatnnya seharga Rp65.000 sampai Rp80.000.

“Tergantung kondisi dan keadaan drumnya, jika masih bagus, saya berani beli lebih tinggi. Kalau ada yang penyok-penyok sedikit harganya lebih murah. Yang penting, tidak keropos atau berlubang, saya tak mau beli,” ucap Bunasan sembari memukul drum untuk merapihkannya.

Tak kurang 40 tahun usaha tersebut digelutinya, meski tak selalu ramai namun ai tetap sabar mejalaninnya. “Namanya juga orang jualan, bisa laku bisa enggak, bahkan pernah mengalami dalam waktu seminggu tak ada lakunya sama sekali,sabar saja,” ucapnya.

Warga Prona I, Pemurus Baru, Banjarmasin Selatan ini, mengungkapkan tak mengecat drum yang dikerjakan. Padahal jika ia cat akan terlihat rapi dan bagus.

“Jika di Cat orang akan mengira drum-drum tersebut kropos makanya setelah dirapikan saya tak mengcatnya agar pembeli tahu bahwa drum tersebut masih dalam keadaan baik dan bagus,” katanya.

Saat ditanya bagaimana jika selama beberapa hari tak ada yang beli? Bapak tiga anak tersebut dengan santai menjawab, akan menjadi penarik becak.

“Meski dua kerjaan baik sebagai pemotong drum dan penarik becak, saat kondisi pasaran lagi sepi. Apalagi menarik becak sebab telah tergeser dengan transportasi secara online,” ungkapnya. (azka)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan