Dari Pekerja Pencucian Mobil, Kini Sukses Berbisnis Ikan Cupang

TANJUNG, klikkalsel.com – Dalam beberapa waktu terakhir, pamor ikan cupang meningkat sebagai salah satu jenis hewan peliharaan. Tidak hanya dipelihara, namun banyak pula pecinta ikan cupang yang mulai membudidayakan ikan hias dengan warna dan bentuk sirip yang indah ini.

Seperti yang dilakukan Musa Alhadi (28) warga asal Desa Kambitin Kecamatan Tanjung ini, telah membudidayakan ikan cupang sejak 2019 lalu.

“Awalnya coba-coba, karena dari dulu memang dari kecil SD hobi, kalau dulu kan nggak ada itu warna jadi lihat-lihat orang banyak hasilnya ikut aja,” katanya. Minggu, (28/3/2021).

Musa yang awalnya bekerja di pencucian mobil dan motor, meninggalkan pekerjaan lamanya dan membanting setir sebagai pembudidaya ikan cupang hias.

“Ada 1000 ekor ikan cupang hias dengan tiga jenis yang Ia budidayakan yaitu jenis avatar multicolor dan super black,” ujarnya.

Dalam pembudidaya ikan cupang hias, musa memanfaatkan ruangan dibagian depan rumahnya yang berukuran sekitar 5 x 3 meter.

Sementara untuk proses pembibitan ikan dari awal pembibitan hingga siap jual membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 6 bulan dan pembesaran ikan cukup sulit karena membutuhkan perhatian ekstra.

“Kalau dibilang sulit ya dari awal beternak memang susah, karena membudidaya dari halus (kecil,red), jadi pakannya itu harus ekstra, kalau lebih bagus itu pakannya harus pakan hidup,” tuturnya.

Seekor ikan cupang yang dibudidayakakan ini bisa dijual dengan harga Rp20 ribu hingga Rp300 ribu. Pembelinya pun tidak hanya dari Tabalong saja, ikan cupang miliknya juga diburu para pencinta cupang dari luar Kabupaten, luar Provinsi bahkan dari luar pulau Kalimantan.

Tak heran dari hasil budidaya dan penjualan ikan cupang, pemuda ini bisa mengantongi jutaan rupiah per bulan.

“Ya kalau per bulannya itu biasanya 1 sampai 2 juta kalau sekarang, kalau awalnya mungkin dari 5 sampai 10 juta khusus Tanjung Tabalong saja belum lagi keluar,” tuturnya.

Musa juga mengungkapkan, pernah dapat keuntungannya sampai rata-rata 15 juta per bulannya, tapi sekarang ini agak menurun karena peminat di Tabalong khususnya sudah banyak peminatnya.

“Khusus avatar, multicolor super black banyak sudah pemintanya jadi penjualannya menurun,” tukasnya.

Selain untuk bisnis, Musa beberapa kali juga pernah membuat cupang hasil budidayanya untuk mengikuti kontes cupang yang hasilnya tidak mengecewakan, terlihat dari trofi yang ikut menghiasi rak display cupang miliknya.(doni)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan