Cegah Penggelembungan Suara, GMNI Kalsel Ajak Masyarakat Mengawal Proses Rekapitulasi

Ketua GMNI Kalsel, Luthfi Rahman saat audiensi di Kantor DPRD Kalsel.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 yang saat ini bergulir dikhawatirkan Gerakan Mahasiswa Nasional (GMNI) Kalsel terjadi kecurangan. Sebagai bagian pemantau pemilu, GMNI Kalsel meminta seluruh masyarakat turut melakukan pengawasan guna mencegah penggelembungan suara bagi pihak tertentu.

Indikasi kecurangan itu, kata Ketua GMNI Kalsel Luthfi Rahman, diperkuat dengan adanya aduan masyarakat kepada pihaknya. Aduan tersebut saat ini masih dikumpulkan GMNI Kalsel sebagai bukti dugaan kuat praktik kecurangan untuk disampaikan ke Bawaslu.

“Kami menemukan dari tim internal GMNI sebagai pemantau pemilu independen yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Kalsel serta mendengar dan menerima aduan dari masyarakat bahwa ada indikasi untuk penggelembungan suara pada proses rekapitulasi perhitungan suara yang sedang berlangsung saat ini,” ucapnya, Rabu (28/2/2024).

Baca Juga Isu Penggelembungan Suara DPR RI di Dua Kecamatan di Kabupaten Banjar, Bawaslu Banjar Belum Terima Laporan

Baca Juga Terkendala Masalah, Pleno Perhitungan Suara Tingkat Kecamatan HST Akhirnya Rampung

Luthfi mengatakan indikasi kecurangan terdeteksi salah satunya pada proses rekapitulasi suara DPR RI khususnya di sebagian Daerah Pemilihan Kalsel II di antaranya Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, dan Tanah Laut. Menurutnya tiga daerah itu merupakan wilayah rawan dalam catatan internal GMNI.

“Dalam aduan dan informasi yang kami terima bahwa ada upaya perbuatan melawan hukum yang akan dilakukan oleh para oknum dengan menambahkan perolehan suara kepada salah satu caleg dan partai yang didapatkan dengan cara yang tidak benar,” ujarnya.

GMNI Kalsel, sebutnya, meminta dukungan masyarakat dalam mengawal proses rekapitulasi suara pasca pencoblosan hingga selesai. Dia mengatakan, kecurangan dapat dicegah jika tempat rekapitulasi suara ramai disaksikan masyarakat.

“Dengan berhadir pada setiap titik rekapitulasi suara, karena selain bentuk partisipasi masyarakat. Hal ini juga turut mencegah kecurangan yang akan dilakukan karena ramainya tempat rekapitulasi. Selain itu jika memang upaya tersebut benar dilakukan maka akan merusak proses demokrasi saat ini,” tuturnya.

Dia berharap kepada penyelenggara pemilu, baik itu KPU dan Bawaslu agar benar-benar berintegritas dalam melaksanakan tugas. Terkhusus kepada Bawaslu, dia meminta agar bertindak sigap dan tegas jika menerima laporan masyarakat terkait dugaan kecurangan pemilu.

“Kami sangat mengapresiasi kerja rekan-rekan penyelenggara Pemilu, namun masyarakat sekali lagi menyoroti kinerja KPU dan Bawaslu apakah tetap teguh menjaga integritas dan profesionalitasnya atau turut serta merusak proses demokrasi ini, mengingat kita sudah memasuki tahapan akhir Pemilu 2024,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi