Cegah Pelajar Terlibat Narkoba, Perwali Sekolah Bebas Narkoba Bakal Diterbitkan

Salah Seorang Murid SMPN 11 menatap gambar kampanye pencegahan penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan sekolah. (fachrul/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Peredaran Narkotika tidak kenal kalangan dan usia, bahkan pelajar sekalipun kerap terlibat. Malah, penyalahgunaan narkoba yang melibatkan anak sekolah di tiga tahun terakhir sangat memprihatinkan.

Misalnya, pada 2017 ada sekitar 60 lebih kasus, baik yang ditangani pihak sekolah melalui guru BP, atau langsung BNN dan polisi.

Nah, mencegah peredaran barang haram itu masuk ke lingkungan sekolah dan dikonsumsi siswa, Dinas Pendidikan Banjarmasin menelorkan Program Cegat Atase (Cegah Tangkal Narkoba dengan Agen Teman Sebaya).

 

Saat ini, ada tiga sekolah menjadi pilot proyek untuk program tersebut, yang akan difungsikan sebagai pencegahan penyalahgunaan Narkoba. Sekolah Kawasan Bebas Narkoba itu sudah launching untuk SMPN 4, SMPN 8 dan SMPN 11.

“Program ini akan dipayungi dengan Perwali. Saat ini sedang penyusunan drafnya,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin Totok Agus Daryanto, saat launching program tersebut di SMPN 11 Banjarmasin, Kamis (27/8/2019).

Menurutnya, dengan program Cegat Atase
pelajar lah yang menjalanka kampanye tentang bagaimana narkoba itu dilarang.

“Dulu mungkin kita menyampaikan kepada anak-anak tentang pencegahan narkoba, tetapi dengan adanya program ini kita memberikan bimbingan kepada anak dan mereka yang kemudian mengkampanyekan hal tersebut kepada temannya,” kata dia.

Meski baru sekarang dicanangkan, ia menargetkan dua tahun ke depan seluruh sekolah di Banjarmasin, akan melaksanakan program itu. Sebab, dengan Perwali sekolah akan wajib menerapkan Cegat Atase.

“Tahun ini tiga sekolah, saya juga menargetkan di tahun 2019 nanti ada 20 sekolah yang mempunyai program itu, dan di tahun berikutnya semua sekolahan sudah harus melaksanakan program itu,” pungkasnya (fachrul)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan