Bikin Merinding, Diikuti Nenek Siluman Buaya yang Ingin Bersahabat

ilustrasi siluman buaya

BANJARMASIN, klikkalsel – Bertemu makhluk halus yang menyeramkan tentu tak diinginkan kebanyakan orang. Lantas bagaimana jadinya, jika makhluk gaib itu sampai mengikuti hingga ke rumah, dan mengajak untuk bersahabat? Sudah pasti bikin merinding.

Peristiwa yang membikin bulu kuduk merinding tersebut terjadi di suatu lokasi perumahan (maaf, nama lokasi sengaja disembunyikan) kawasan Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara.

Biasanya lokasi perumahan baru identik dengan hal mistis. Sebab, sebelum menjadi perumahan, lokasi itu dulunya semak belukar, hutan rimba atau lahan kosong yang dianggap menjadi hunian mahluk gaib.

Dari cerita yang masuk ke redaksi klikkalsel.com, kisah menyeramkan itu terjadi sekitar Juni 2014 silam.

Bermula ketika, sebut saja Anang bersama istri dan dua anaknya bertandang ke rumah orang tuanya di kawasan Pasar Lama. Seusai sholat Isya, kemudian Anang dan anak istrinya, pamit untuk pulang ke kediamannya di kawasan Sungai Andai.

Meski lupa hari dan malam apa, namun seingat dia waktu pulang mengendarai sepeda motor dengan membonceng istri bersama dua anaknya. Saat itu kondisi malam agak tenang dan sepi, karena mereka menuju rumah sudah mendekati tengah malam.

Memasuki kawasan Sungai Andai dan mendekati rumahnya di perumahan tersebut suasana jalan makin sunyi. Mengingat, waktu itu rumah-rumah di perumahan itu masih banyak kosong tidak seperti sekarang yang sudah ramai.

Dan saat ia melintas pelan di jembatan menuju komplek rumahnya. Maklum di jembatan yang sekitar 300 meter dari perumahan itu masih sangat sunyi dan terkesan angker, karena di kiri dan kanannya masih ada pohon Jingah dan Rumbia.

Nah, tepat di atas jembatan itu Anang melihat seorang nenek tua berjalan bongkok dengan sorotan tajam ke arahnya dan keluarga. Dalam pikiran Anang ketika itu menganggap, si nenek hanya warga sekitar yang melintas.

Karena tak ada firasat sedikit pun yang tergambar dalam benak Anang tentang perempuan tua yang mengenakan kebaya warna coklat tempo dulu motif bunga tersebut.

Keanehan terjadi saat Anang bersama istri tiba dan masuk rumahnya, ketika lampu dinyalakan ternyata anak bungsunya yang berumur 3 tahun langsung menangis.

Anang dan isterinya bergegas membawa ke kamar namun tangis itu semakin menjadi, dan sesekali anaknnya menunjuk ke ujung kamar.

Saat ditengok, Anang dan istrinya syok setengah mati, mulut seakan kaku dan bulu kuduk merinding. Betapa tidak, si nenek yang ditemui di atas jembatan rupanya ada dalam kamar.

Karena lampu kamar menyala, wajah si nenek misterius tersebut terlihat jelas. Wajah si nenek tersebut ternyata begitu menyeramkan, karena di bagian dahi, pipi hingga dagu terdapat totol hitam mirip seperti sisik buaya.

Keheningan pun pecah, saat si nenek berbicara untuk disedikan minuman kopi. “Tolong sediakan saya kopi.”

Namun permintaan itu justru ditolak sang istri. “Tidak ada kopi silakan tinggalkan rumah kami,” kata Istri Anang, dengan nada tinggi.

Kemudia sang nenek menyahut, “Apakah kita boleh bersahabat.”. Seketika itu pula langsung dijawab oleh isterinya, “tidak, kami tak ingin bersahabat biarkan kami dengan kehidupan kami”.

Permintaan kopi dan tawarannya sebagai sahabat itu terus berulang-ulang selama sekitar lima jam.

Akan tetapi, jawaban Anang dan istrinya tetap sama yakni tak mau menyediakan kopi untuk si nenek apalagi menjadi sahabatnya.

Sementara tangisan anak bungsunya makin pecah dan badannya gemetaran di pelukan Anang. Untung anak pertamanya tertidur pulas.

Mendekati waktu subuh sekira pukul 04.00 Wita, si nenek masih tetap merengek permintaannya untuk dipenuhi sambil menatap dengan mata melotot.

Sampai akhirnya, Anang dan istrinya menyampaikan keinginan untuk istirahat dengan alasan baru pulang dari menziarahi makam ulama besar di Kalimantan Selatan (Kalsel), sambil menunjuk fotonya.

Si nenek pun melihat ke arah  foto yang ditunjuk, dan langsung mengucapkan permisi dengan nada garang, “kalua begitu saya pergi”. Anehnya si nenek tersebut menghilang di depan jendela.

Semenjak itu hingga sekarang nenek menyeramkan tersebut sudah tidak pernah lagi ‘menggangu’ Anang dan keluarga.

Penulis : Azka

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan