Banjar  

Bagarakan Sahur di Martapura, dari yang Berkostum Hantu Hingga Kostum Kiai

Suasana Bagarakan Sahur terakhir di Pesayangan Martapura. (Mada Al Madani)

MARTAPURA, klikkalsel.com – Bagarakan sahur di Desa Pesayangan, Martapura menjadi sebuah tradisi setiap bulan suci Ramadan yang berlangsung sejak awal hingga malam ke dua puluh, Minggu (31/03/2024) dini hari.

Namun dalam Bagarakan Sahur kali ini banyak ditemukan tampilan yang unik dan menarik dari para peserta yang mengikutinya, dari berkostum hantu hingga berkostum seperti layaknya seorang kiai.

Bagarakan Sahur ini berlangsung dari Simpang Darussalam, menuju Jalan Pangeran Abdurahman dengan melintasi Jalan Ahmad Yani.

Baca Juga Festival Salikur Banjarbaru 1445H, Dewan Juri Mulai Susuri Kampung

Baca Juga Pasca Kebakaran, Pasar Taibah Martapura Akan Diperbaiki April Makan Biaya Rp 200 juta

Saifuddin (58) warga Martapura yang memilih menggunakan kostum tuyul lengkap dengan wajah yang dipenuhi bedak serta mata berlipstik, karena ingin menghibur masyarakat yang menyaksikan acara penutupan tersebut.

“Juga karena cuman ini yang ada pada saat berangkat, jadi kita pakai ini saja,” ujarnya kepada klikkaslel.com.

Acara Bagarakan Sahur tersebut juga diikuti ribuan masyarakat, baik dari Kota Martapura, hingga daerah tetangga seperti Banjarbaru yang ikut meramaikan.

Dijelaskan koordinator kegiatan, Muhammad Makky Ketua RT. 03 Pesayangan, jika kegiatan pada dini hari ini merupakan kegiatan terakhir yang dilakukan oleh pihaknya. Hal tersebut karena memasuki malam 21, akan ada ibadah salat malam di Masjid Agung Al Karomah.

“Jadi biar orang yang beribadah khusyu di sana,” ucapnya.

Makky mengaku massa yang ikut dalam kegiatan tersebut setiap tahunnya selalu bertambah, bahkan dalam acara tahun ini ia memperkirakan mencapai ribuan orang yang berkumpul di simpang 4 Darussalam.

Ditanya apakah pihaknya ada memberikan arahan kepada para peserta yang mengikuti acara tersebut, Makky mengaku tidak pernah memberikan arahan, namun karena antusiasnya mengikuti kegiatan, tiap tahun yang datang terus bertambah. (Mada Al Madani)

Editor: Abadi