Asal Nama Sungai Jingah yang Dikenal Kampung Saudagar di Zaman Hindia Belanda

Asal Nama Sungai Jingah yang Dikenal Kampung Saudagar di Zaman Hindia Belanda
Rumah saudagar H.A Ganikamar di Sungai Jingah tahun 1930 an (Sumber foto: arsip Mansyur)

BANJARMASIN, klikkalsel.comSungai Jingah pada zaman Hindia belanda disebut dengan Kampung Saudagar yang saat ini menjadi pemukiman tua di tepi Sungai Martapura, Kota Banjarmasin dan berjarak sekitar tiga kilometer dari pusat kota.

Pada tahun 2010 an secara administratif, Kampung Sungai Jingah terbagi dua kelurahan yakni Kelurahan Sungai Jingah dan Kelurahan Surgi Mufti.

Dikatakan, Sejarawan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Mansyur yang juga mendapat gelar cendikia dari kesultanan Banjar, bahwa dua kawasan kelurahan tersebut dicirikan pola pemukiman linier di bantaran Sungai Martapura.

“Menurut Wajidi, Sungai jingah sejak Masa Hindia Belanda adalah kawasan perkampungan dengan wilayah yang cukup luas,” kata Mansyur, Kamis (26/5/2022) kepada klikkalsel.com

Dikatakan cukup luas, jelas Mansyur karena wilayah tersebut membentang mulai Kampung Teluk Masjid yang dulunya adalah bekas lokasi Masjid Jami. Hingga Kampung Kenanga yang sekarang ini menjadi lokasi Museum Wasaka.

Karena itulah, kampung-kampung yang ada sekarang, seperti kampung Teluk Masjid, Teluk Kubur, Kubah Surgi Mufti, hingga Kampung Kenanga secara administratif berada di kawasan Jingah.

“Dalam perkembangannya, penyebutan wilayah Sungai Jingah mulai menyempit. Wilayah kampung ini hanya mencakup kawasan kampung di sepanjang jalan Sungai Jingah,” imbuhnya.

Kampung Sungai Jingah yang menjadi bagian dari Kelurahan Surgi Mufti disebut Kampung Surgi Mufti. Kemudian, Kampung Sungai Jingah yang menjadi bagian Kelurahan Sungai Jingah dan disebut sebagai Kampung Sungai Jingah.

Baca Juga : Sejarah Pulau Kembang, Dikisahkan dari Tenggelamnya Kapal Inggris dan Munculnya si Anggur Raja Kera?

Baca Juga : Kerusuhan 23 Mei 1997 Sejarah Kelam Banjarmasin, Nurjanah : Suara Adzan Dimana-mana

Tapal batas dua kelurahan itu adalah batas alam yakni sungai kecil (handil) Sungai Jingah. Nama Kampung Sungai Jingah berasal dari nama sungai kecil bernama Sungai Jingah.

Sungai ini merupakan sebuah handil atau semacam saluran yang muaranya di sungai atau di anjir atau antasan. Sungai Jingah mengalir menuju Sungai Andai dan bermuara di Sungai Pangeran.

“Penamaan Sungai Jingah kemungkinannya adalah bahwa dulunya di sepanjang sungai kecil ini terdapat banyak Pohon Jingah. Jingah adalah vegetasi khas tanaman rawa di wilayah Banjarmasin dan sekitarnya,” ungkapnya.

“Penggambaran mengenai posisi Sungai jingah atau Soengai Djinga terdapat (tulisan di zaman Hindia Belanda) dalam sumber peta Hindia Belanda berjudul Schetskaart van de Hoofdplaats Bandjermasin en Omliggend Terrein (peta sketsa wilayah utama di Banjarmasin dan sekitarnya), diterbitkan pada tahun 1916 yang dibuat H.P. Loing,” tambahnya.