Banjar  

Ambrol Sejak 2020, Jembatan Gantung Pengaron Diajukan PUPRP Banjar ke BPJN

Kondisi jembatan gantung Pengaron yang ambrol karena dibebani sampah banjir, dan faktor usia

MARTAPURA, klikkalsel.com – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Banjar lakukan rangkaian pengecekan dan persiapan untuk bangun ulang Jembatan Gantung Desa Benteng, Pengaron, Kabupaten Banjar yang ambrol karena banjir 2020 lalu.

Jembatan yang dibangun kisaran tahun 1988 hingga 1989 tersebut juga sempat memakan korban jiwa dua orang warga setempat yang tengah menyebrang.

Dijelaskan oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Benteng, Pengaron, Ahmad Syarfai pihaknya sempat beberapa kali meminta ke dinas terkait untuk melakukan perbaikan.

Pasalnya, jembatan gantung tersebut merupakan akses penghubung terdekat untuk anak-anak menuju sekolah, hingga para pedagang untuk ke pasar.

“Saat ini ya kalo sekitar 10 anak sekolah yang orang tuanya tidak mampu, mereka terpaksa naik getek menyebrang sungai, karena di Benteng Seberang itu SD dan di Benteng sini ada Madrasah,” ucapnya kepada klikkalsel.com, Kamis (02/05/2024).

Lebih lanjut, Amang Syarfai [sapaan akrab] menceritakan, jika beberapa juga ada yang menuju sekolah dan pasar dengan cara memutar, melewati jembatan besi yang ada di Desa Pengaron, namun dengan jarak tempuh yang lumayan, mencapai 2 hingga 3 kilo.

“Tapi ada baik buruknya juga jembatan itu roboh, baiknya di daerah Desa Pengaron yang saat ini dilewati masyarakat ekonominya jadi hidup, seperti warung warga mulai banyak, dan buruknya di daerah sini warungnya mulai sepi, serta proses menuju sekolah dan pasar yang jadi jauh karena akses terdekat terputus,” ceritanya.

Baca Juga Jembatan Gantung Penghubung Cemara Ujung dan Sungai Andai Akan Dibangun

Baca Juga JTO dan WIM Dapat Diterapkan Pada Setiap Jembatan Timbang di Kalsel

Sementara itu, dikonfirmasi klikkalsel.com kepada Dinas PUPRP Banjar, melalui Bidang Bina Marga, pihaknya telah melakukan serangkaian persiapan untuk membangun ulang, dengan melakukan penyelidikan tanah dan proses perencanaan.

“Semalam kita sudah melakukan proses penyelidikan tanah dan perencanaan,” ucap Jimmy selaku Kabid Bina Marga.

Dalam perencanaannya, Jembatan tersebut dirancang oleh PUPRP Banjar dengan bentuk yang sama persis seperti dahulu, dengan satu lajur.

“Karena kita melihat kebutuhan masyarakat di sana,” jelasnya.

Anak-anak saat ingin berangkat sekolah menggunakan getek dari bambu, dengan pakaian biasa (Sekdes Benteng untuk klikkalsel.com).

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan rapat pada, Jumat (26/04/2024) dan mencoba meminta bantuan ke Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) untuk melakukan perbaikan, seperti halnya jembatan gantung di Desa Rantau Balai pada tahun 2023 lalu.

“Mudahan bisa disupport dana, tapi kami tetap mengusahakan dengan Dana APBD, tapi doakan mudahan bisa gol (tembus, red) di APBD,” ucapnya.

Ditanya kapan perbaikan, pihaknya menginginkan perbaikan jembatan gantung Pengaron bisa dilakukan pada 2025, namun pihaknya masih menunggu beberapa hal.

Jimmy mengatakan, proses river jembatan di Desa Rantau Bakula memakan waktu 1 tahun hingga rampung.

“Tapi yang jelas tahun ini kita sudah melakukan penyelidikan tanah dan perencanaan, untuk nantinya dibawa ke pusat. Karena kita tidak tahu nanti ada dana seperti tahun lalu ada Dana Inpres dan Dana Bagi Hasil Sawit. Jadi kita siap sudah,” bebernya.

Ia juga mengatakan, dari pihak masyarakat juga telah melakukan permintaan untuk dibangun ulang jembatan tersebut. (Mada Al Madani)

Editor: Abadi