AKP Agnis Kasatlantas Dirundung Dugaan Gaya Hedon, Ternyata Lulusan Akpol Asal Banjarmasin yang Sarat Prestasi

AKP Agnis saat menerima deretan penghargaan tingkat Polda Jawa Timur. (foto: istimewa)

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dugaan gaya hedon merundung Kasatlantas Polres Malang AKP Agnis Juwita Manurung, setelah viral di media sosial. Belakangan diketahui, AKP Agnis adalah warga Banjarmasin yang lulus Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan tahun 2013.

Dalam video di TikTok @pejabatcurang memperlihatkan foto AKP Agnis, yang diduga mengenakan kacamata Dior. Selain itu, ada juga potret AKP Agnis sedang menenteng tas mungil berwarna merah yang diduga bermerek Gucci Marmont.

Buntut dugaan gaya hedon tersebut, AKP Agnis diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur pada Senin, 27 Maret 2023.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis mengungkapkan kinerja AKP Ignis terbilang baik. Terlebih lagi yang bersangkutan juga meraih sederet prestasi selama bertugas di Polda Jatim.

Diantaranya AKP Agnis meraih Juara 1 Kategori Giat Preventif Ops Zebra Semeru 2022. Selanjutnya Akpol lulusan 2013 itu meraih menghargaan Kategori Pengendalian Terbaik Kawasan Tertib Lalu Lintas, dan ketiga penghargaan Analisis dan Evaluasi Kinerja Ditlantas.

“Secara kinerja AKP Agnis saya nilai baik. Banyak prestasi dan pekerjaan yang sudah dilakukan,”
kata AKBP Putu Kholis dikutip dari Harianhaluan.com, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga : Jelang Pelaksanaan Haul ke-3 Guru Zuhdi, Relawan Mulai Bangun Posko dan Sejumlah Fasilitas

Baca Juga : Polresta Banjarmasin Bubarkan Kelompok Remaja yang Ingin Tawuran

Sementara itu, sosok Polwan yang sedang viral tersebut rupanya alumni SMA Negeri 7 Banjarmasin 2010 lalu. Hal ini dibenarkan teman sebayanya bernama Alex yang mengenal betul sosok AKP Agnis.

“Saya sangat tidak menyangka dengan kabar hedon itu. Sejak SMP kenal Agnis, ia hidup sederhana,” ujarnya saat ditemui awak media.

Dia mengungkapkan Agnis adalah anak yatim. Ayahnya wafat, saat Agnis di bangku kelas 6 SD pada 2004 lalu. Sejak saat itu, Agnis dan kakaknya dibesarkan sosok ibu yang bekerja sebagai pegawai asuransi serta nyambi berjualan pisang goreng dan es batu di sekolahan.

“Satu tahun setelah ayahnya meninggal, kakaknya masuk polisi melalui jalur Bintara Polri tahun 2005. Akhirnya kakaknya bisa menggantikan posisi ibunya untuk memenuhi kebutuhan keluarga termasuk menyekolahkan Agnis dan memberikan support serta pelatihan hingga adiknya lulus menjadi Taruna Akpol,” tandasnya.

Menurut Alex, gaya hidup hedon yang disematkan terhadap Agnis terlalu berlebihan.

“Agnis saat ini masih bujang. Bila disebut Hedon, menurut saya aneh. Rumahnya saja sederhana di Dharma Praja, bahkan juga sering kebanjiran,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi