Akibat Cuaca Harga Cabai Makin “Pedas”

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dampak dari tingginya curah hujan dibeberapa wilayah di Indonesia banyak petani gagal panen, termasuk petani cabai.

Kondisi ini juga berdampak tingginya harga cabai rawit merah lokal atau rawit di sejumlah pasar tradisional di Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Memang saat kondisi dua pekan terakhir, semua jenis cabai terutama yang merah harganya mengalami kenaikan, data tersebut hasil monitoring tim di pasar tradisional khususnnya di Kota Banjarmasin,” Kata Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani, ketika dihubungi Minggu (10/1/2021).

Diakuinnya pula, kenaikan harga cabai rawit merah dikarenakan banyaknnya lokasi lahan tanam cabai milik petani yang terendam air pasang.

“Ini merupakan salah satu faktor kurangnnya pasokan cabai merah kesejumlah pasar sebab petani banyak mengalami kegagalan,” ujar Birhasani.

Selain itu kata dia, sejumlah pedagang di Banjarmasin terpaksa mendatangkan cabai dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Meski demikian para pedagang cabai tidak berani mengambil atau mendatangkan cabai dalam bentuk banyak.

“Mereka takut dimusim penghujan cabai lekas membusuk,” ucap Birhasani.

Harga cabai rawit merah yang terus meroket hingga Rp115.500 perkilogram, Birhasani menyarankan masyarakat untuk sementara beralih mengonsumsi cabai jenis lainnya.

Misalnya, kata dia, jenis cabai rawit taji dan cabai rawit tiung, yang harganya masih stabil di kisaran Rp70 ribu perkilogram di pasaran.

“Atau bisa juga cabai rawit hijau yang harganya hanya Rp30 ribu sampai Rp40 ribu perkilogram. Paling tidak, masyarakat ikut membantu petani dan pedagang agar penjualannya stabil di musim penghujan ini,” pungkasnnya.(azka)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan