Vitamin Ramai Dicari di Pasaran, Akademisi Farmasi: Jangan Sampai Panic Buying Terjadi!

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Obat dan vitamin di pasaran saat ini ramai dicari masyarakat untuk menambah imunitas di tengah masa pandemi Covid-19. Stoknya sendiri saat ini masih terbilang aman. Hanya saja, pedagang tak berani memastikan sampai kapan ketersediaan masih ada.

Seperti penjualan di pusat pertokoan alat kesehatan dan obat-obatan Pasar Niaga Banjarmasin kebanjiran pembeli yang mencari vitamin.

Salah satu pedagang, Reza mengatakan, kebanyakan pelanggan hanya mencari Vitamin B kompleks dan Vitamin C. Sesuai kegunaannya kedua vitamin tersebut sebagai suplemen makanan dan menjaga daya tahan tubuh.

Dia mengatakan, stok vitamin saat ini masih aman. Meski demikian, amannya ketersediaan belum diketahui pasti sampai kapan.

“Saat ini yang dicari masyarakat seperti Vitamin C dan B Kompleks. Kalau stok belum sempat kosong, ada lagi barangnya,” ucapnya, Kamis (8/7/2021).

Baca Juga : Stok Oksigen di Pasaran Mulai Langka

Baca Juga : Presidium Farmasis Indonesia Bersatu Anjurkan Bentuk Satgas Oksigen Antisipasi Spekulan

Sementara itu, akademisi farmasi, Hasan Ismail mengatakan ketersediaan stok bahan medis, serta obat-obatan serta vitamin di Kalsel patut diperhatikan setempat. Menurutnya, perlu langkah konkret pemerintah untuk menjamin ketersediaan stok tersebut.

“Jangan sampai malah ada yang bermain mencari keuntungan. Misalnya ada oknum-oknum yang menimbun obat-obatan atau bahan medis habis pakai yang sangat diperlukan,” tegasnya.

Dosen Farmasi Stikes Borneo Lestari ini menambahkan, kejadian Panic Buying atau pembelian secara berlebihan karena didasari rasa panik dan takut berlebih di tingkat peningkatan kasus Covid-19 di pulau Jawa seiring penerapan PPKM Darurat patut jadi perhatian pemerintah di Kalsel.

“Masyarakat Kalsel saat ini gencar untuk meningkatkan imunitas. Beda dengan di Jawa terjadi panic buying. Panic buying pasti terjadi bagi kalangan menengah ke atas,” ungkapnya.

Maka dari itu, dia menyampaikan masyarakat harus mendapat edukasi dan informasi yang benar terkait pencegahan Covid-19. Bukan malah terfokus pada brand produk suplemen dan obat-obatan tertentu. Dia juga berharap pemerintah juga mengawasi distribusi obat-obatan dan vitamin guna mencegah terjadinya spekulan.

“Masyarakat harus mendapatkan informasi yang benar, jangan sampai terjadi panic buying,” pungkas Hasan Ismail yang juga sebagai Presidium Nasional Farmasis Indonesia Bersatu.(rizqon)

Editor : Amran