Peringati World Atsma Day 2024, Faktor Emosi Bisa Pengaruhi Terjadinya Asma Pada Anak

Ahli Resepsiologi Anak, IDAI Kalsel, dr Khairiyaid saat menyampaikan pemaparan tentang bahaya asma pada anak

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kegiatan peringatan World Atsma Day 2024, Yayasan Asma Indonesia (YAI) Banjarmasin bersama Ikatan Dokter Asma Indonesia (IDAI) Kalsel menggelar senam asma dan seminar awam mengenal asma pada anak.

Kegiatan yang dilaksanakan di siring menara pandang, tersebut turut dihadiri oleh Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina beserta jajaran.

Ibnu mengatakan, bahwa kegiatan yang digelar YAI Banjarmasin bersama IDAI Kalsel itu dilakukan sebagai salah satu langkah untuk mengingatkan kepada orangtua tentang penyakit asma yang bisa saja menyerang anak-anak.

“Karena saya juga penderita asma sejak anak-anak, jadi kami ingatkan orangtua untuk bersabar, diobati dengan baik dan hindari pemicunya,” ujarnya.

Baca Juga Gelorakan Hidup Sehat U40, Gubernur Kalsel Tampil Memukau di Laga Eksibisi Turnamen Sepak Bola Paman Birin Trophy VII 2024

Baca Juga Tunjang Predikat Kota Sehat, Pemko Bongkar Sejumlah Jamban di Sungai

Ia menyampaikan bahwa kegiatan itu juga sebagai wadah untuk mensosialisasikan secara preventif pencegahan asma dari Pemkot Banjarmasin.

Salah satunya menggaungkan senam asma untuk memberikan kebugaran tubuh terutama ke pernafasan.

“Sebagai upaya pencegahan dan sosialisasi penyakit asma dilakukan seperti senam asma,” terangnya.

Sementara itu, dari Ikatan Dokter Asma Indonesia (IDAI) Kalimantan Selatan (Kalsel) Ahli Respirologi Anak dr Khairiyadi membeberkan berdasarkan data sebelum pandemi berkisar 8-12 persen masing-masing kabupaten dan kota pengidap asma pada anak.

Rinciannya asma di anak yang berat sekitar 8 orang yang ditangani 2023, pada 2024 ini awal Januari hingga sekarang sudah 8 orang yang dilakukan penanganan.

“Diperkirakan bisa bertambah lagi hingga akhir tahun,” terangnya.

Khairiyadi juga membeberkan apa saja yang bisa menjadi faktor anak bisa terinfeksi Asma. Diantaranya yakni debu dan asap.

Selain itu menurutnya faktor makanan, alergi serta emosi atau psikis anak juga bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya asma pada anak.

Hal itu lah menurutnya yang sering diabaikan orang tua, sudah sesak dan berbunyi masih diobati dirumah sehingga penanganan hingga ke Rumah Sakit (RS) sampai ICU.

“Diharapkan melalui Peringatan World Asthma Day dengan mengenal serangan dan bahaya asma dapat mengobati di rumah untuk menghindari ke tingkatan berat,” akhirnya. (fachrul)